Suara.com - Kamp latihan militer Rusia mendadak diserang oleh pelaku yang disebut dua orang pria pada Sabtu (15/10/2022) waktu setempat. Akibat peristiwa itu 11 orang dilaporkan tewas.
Serangan terjadi saat sesi latihan senjata api, dua pria mendadak menembaki sekelompok orang yang secara sukarela berperang di Ukraina, demikian laporkan kantor berita milik negara RIA Novosti yang dikutip dari MSN News, Minggu (16/10/2022).
Dalam laporan media itu, disebutkan para penyerang diketahui berasal dari bekas repunlik Soviet, kata Kementerian Pertahanan Rusia, meski tidak memberikan penjelasan lebih rinci.
Mereka juga ditembak mati selama insiden di wilayah Belgorod Rusia, yang berbatasan dengan Ukraina. Sebanyak 15 orang lainnya luka-luka.
Baca Juga: Kebocoran Nord Stream: Rusia Tolak Hasil Investigasi jika Tidak Dilibatkan
"Selama sesi pelatihan senjata api dengan individu yang secara sukarela menyatakan keinginan untuk berpartisipasi dalam operasi militer khusus [melawan Ukraina], para teroris melepaskan tembakan dengan senjata kecil pada personel unit," kata kantor berita RIA mengutip pernyataan kementerian pertahanan.
"Akibat penembakan itu, 11 orang terluka parah. 15 orang lainnya dengan luka dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda dibawa ke fasilitas medis," katanya.
Mobilisasi 300 Ribu Pasukan Cadangan
Pada bulan September, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan militernya untuk memobilisasi 300.000 orang Rusia yang sebelumnya telah melakukan wajib militer.
Perintah itu memicu protes di seluruh Rusia. Bahkan ribuan orang berduyun-duyun berusaha 'kabur' meninggalkan negara itu.
Baca Juga: Serangan Udara Rusia dan Aneksasi Wilayah Ukraina, Begini Respons Internasional
Menteri pertahanan Sergei Shoigu mengumumkan pada awal Oktober bahwa lebih dari 200.000 pasukan cadangan telah direkrut.