Selain itu, sang Presiden meminta para aparat kepolisian tak lagi memakai cara represif untuk menertibkan keamanan.
"Sewenang-wenang, tolong ini juga diredam pada anggota-anggota. Pendekatan-pendekatan yang represif, jauhi. Mencari-cari kesalahan nomor yang ketiga, 19,2 persen," timpal Jokowi.
Jaga solidaritas dengan TNI
Jokowi juga menuntut agar para aparat kepolisian dapat bekerja sama menjaga keamanan dengan TNI.
Sang Presiden meminta agar Polri terlebih dahulu menunjukkan solidaritas di dalam jajaran internal lalu kemudian menunjukkannya saat berkolaborasi dengan TNI.
“Harus ditunjukkan soliditas di internal Polri dulu. Rampung, kemudian soliditas Polri dan TNI itu yang akan mengurangi tensi politik ke depan," tegas Jokowi.
“Kalau dilihat Polri solid, kemudian bergandengan dengan TNI solid, bolak-balik saya sampaikan, saya memberikan jaminan, stabilitas keamanan kita, stabilitas politik kita pasti akan baik. Enggak ada yang berani coba-coba. Kalau coba-coba, ya tegas saja,” sambungnya.
Minta Kapolri revisi motto Polri
Motto Polri yang berbunyi 'Presisi' tak luput dari sorotan Jokowi. Ia sontak menginstruksikan Kapolri secara langsung untuk merevisinya.
Baca Juga: Gegara Kasus Sambo CS, Indeks Kepercayaan Publik Terhadap Polri Turun, Jokowi Bilang Begini
Sebab, motto tersebut dinilai bertele-tele (njelimet) sehingga tak mudah dipahami publik.