Predator Seksual Loncat ke Sungai Usai Lecehkan Pelayat Ratu Elizabeth II

Sabtu, 15 Oktober 2022 | 16:15 WIB
Predator Seksual Loncat ke Sungai Usai Lecehkan Pelayat Ratu Elizabeth II
Jenazah Ratu Elizabeth II dari Inggris diarak dengan pengawalan kebesaran di London pada Rabu (14/9/2022). [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Predator seksual yang beraksi di pemakaman Ratu Elizabeth II telah ditangkap kepolisian setempat. Pria bernama Adeshina Adio melakukan pelecehan seksual terhadap seorang perempuan yang melayat di pemakaman sang ratu.

Menyadur The Mirror, kejadian bermula saat sekitar 250.000 warga Inggris mengantre untuk memberikan penghormatan terakhir di depan peti mati pemimpin monarki negara mereka. 

Saat itu, korban sedang mengantre selama berjam-jam di Victoria Tower Gardens London. Di situlah sang predator seksual "memangsa" korban.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 19.30 waktu setempat pada 14 September, hanya beberapa jam setelah Westminister Hall membuka pintunya bagi anggota masyarakat untuk memberikan penghormatan kepada Ratu Elizabeth II.

Baca Juga: Jaga Anak Anda dari Pelecehan Seksual, Orangtua Wajib Tahu!

Setelah melakukan pelecehan seksual, Adio langsung kabur dengan loncat ke Sungai Thames. Meski berusaha kabur, namun ia akhirnya berhasil diringkus kepolisian.

Dalam sidang di Pengadilan Westminster Magistrates, Adio mengakui telah melakukan pelecehan seksual terhadap seorang pelayat. Rupanya, ini bukan kali pertama ia terjerat kasus hukum.

Pria berusia 20 tahun itu juga telah menerima delapan hukuman sebelumnya untuk 29 pelanggaran, termasuk pelanggaran seksual antara tahun 2020 dan tahun ini.

Jaksa Alex Adowale pun menggambarkan perilaku Adio "sangat memprihatinkan". Dia mengatakan kepada pengadilan bahwa terdakwa menimbulkan ancaman nyata bagi anggota masyarakat, yaitu perempuan.

Mr Adowale mengatakan Adio diduga menargetkan dua wanita yang berada di antara sekitar 250.000 orang yang mengantri di sepanjang tepi Sungai Thames.

Baca Juga: Terungkap 5 Makanan yang Tak Disukai King Charles III, Salah Satunya Kopi

Dia mengatakan pelapor pertama memperhatikan Adio karena dia sebelumnya tidak melihatnya saat menunggu dalam antrian, di mana dia dikelilingi oleh orang yang sama selama berjam-jam.

Mr Adowale berkata bahwa korban melihat terdakwa semakin dekat dengannya dan mulai menyentuh punggungnya.

"Dia menggambarkan terdakwa mendorongnya, dia bisa merasakan sesuatu menyentuh punggungnya," beber jaksa

Wanita itu pun berbalik untuk melihat Adio yang telah menunjukkan alat kelaminnya. Menurut jaksa, korban saat itu sangat khawatir, tetapi tidak ingin memberi tahu pelaku bahwa dia menyadari apa yang dia lakukan.

Adowale mengatakan pelaku kemudian melihat korban mendekati wanita lain dalam antrian, sebelum kembali mengekspos alat kelaminnya ke arah korban. 

Jaksa pun mengatakan apa yang dilakukan Adio memang menjijikkan, apalagi mengingat suasana acara yang suram.

"Apa yang dilakukan Adio sangat menjijikkan, terutama mengingat sifat suram dari acara tersebut dan martabat sebagian besar orang yang hadir dalam keadaan berbaring selama masa berkabung nasional," tambah Jaksa Distrik Anita Arora.

Pengadilan itu juga mengungkap jika Adio memiliki "masalah kesehatan mental yang kompleks ", yang telah didiagnosis dengan gangguan spektrum autistik.

Arora mengatakan Adio menargetkan wanita muda itu, yang sedang bersama keluarganya saat itu.

"Dia menjadikan korban serangan seksual yang sangat terbuka dan mengekspos dirinya padanya. Korban sangat khawatir dengan perilakunya sehingga dia dan saudara perempuannya mencoba membuat penghalang untuk mencegahnya menjangkau orang lain dalam antrian," katanya.

"Mereka memberi tahu staf keamanan yang menelepon polisi. Insiden ini sangat menyedihkan bagi korban dan keluarganya yang bersamanya saat itu, dan dia berperilaku tenang dan berani. Saya berharap penuntutan ini mendorong orang lain yang terkena dampak serangan semacam ini untuk maju," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI