BRIN Periksa Gas Air Mata yang Picu Peristiwa Berdarah Tragedi Kanjuruhan

Jum'at, 14 Oktober 2022 | 18:34 WIB
BRIN Periksa Gas Air Mata yang Picu Peristiwa Berdarah Tragedi Kanjuruhan
Konferensi pers TGIPF Kanjuruhan yang disampaikan ketut tim, Mahfud MD. [Youtube/Sekretariat Presiden]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gas air mata yang disebut-sebut menjadi biang kematian massal Aremania saat terjadinya Tragedi Kanjuruhan pada Sabtu, 1 Oktober 2022 lalu kini diperiksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Keterangan itu disampaikan oleh Ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan, Mahfud MD di Istana Negara seusai menyerahkan hasil investigasi ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat (14/10/2022) siang.

"Adapun peringkat keterbahayaan atau keberbahayaan atau racun pada gas itu sekarang sedang diperiksa oleh BRIN," kata Mahfud dalam siaran kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (14/10/2022).

Kendati BRIN menyimpulkan gas air mata tersebut tidak berbahaya, Mahfud meyakini tembakan gas air mata tetap menjadi penyebab utama dari jatuhnya banyak korban tewas saat Tragedi Kanjuruhan.

Baca Juga: DPR Desak Presiden Jokowi Ambil Langkah Konkret Sikapi TGIPF yang Rekomendasikan Iwan Bule Cs Mundur dari Ketum PSSI

"Tetapi apapun hasil pemeriksaan dari BRIN itu tidak bisa mencoreng kesimpulan, bahwa kematian massal itu terutama disebabkan oleh gas air mata," papar Mahfud.

Sebelumnya, TGIPF memaparkan penyebab utama banyaknya korban meninggal saat Tragedi Kanjuruhan ialah gas air mata.

"Kematian massal itu terutama disebabkan oleh gas air mata," kata Ketua TGIPF Mahfud MD saat jumpa pers yang disiarkan lewat akun YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (14/10/2022).

Selain itu, Mahfud menyebut banyaknya korban luka dalam insiden maut itu disebabkan para penonton saling berdesakan seusai gas air mata ditembakkan oleh aparat keamanan.

"Kemudian yang mati dan cacat serta sekarang kritis dipastikan itu terjadi karena desak-desakan setelah ada gas air mata yang disemprotkan itu penyebabnya," jelas Mahfud.

Baca Juga: Mahfud MD: Sangat Terbuka Peluang Tersangka Baru Kasus Tragedi Kanjuruhan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI