Tragedi Kanjuruhan: Polri Ngaku Lepas 11 Gas Air Mata, Narasi TV Catat 80 Proyektil Gas Air Mata

Jum'at, 14 Oktober 2022 | 17:49 WIB
Tragedi Kanjuruhan: Polri Ngaku Lepas 11 Gas Air Mata, Narasi TV Catat 80 Proyektil Gas Air Mata
Aparat keamanan menembakkan gas air mata di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom.)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gas air mata menjadi pembicaraan yang tak pernah luput dalam investigasi Tragedi Kanjuruhan. Semua mata kini tertuju kepada Polri usai oknum anggotanya menembakkan selongsong gas air mata yang dituding sebagai biang kerok kerusuhan di tragedi mematikan itu.

Kini, Polri menunjukkan pertanggungjawaban mereka dengan turut menyelidiki penembakan gas air mata itu.

Sepanjang perjalanan investigasi penembakan gas air mata di tragedi Kanjuruhan, hasil temuan Polri seakan-akan dikerdilkan dengan hasil investigasi pihak lain.

Setelah sebelumnya ditemukannya jumlah penembakan gas air mata yang lebih banyak oleh The Washington Postkini Narasi TV turut memberikan temuan mereka terkait jumlah tersebut.

Berikut perbandingan temuan jumlah penembakkan gas air mata oleh Polri vs Narasi TV

Narasi TV sebut ada 80, Polri hanya mengaku tembak 11 gas air mata

Media dalam negeri, Narasi TV menyusul The Washington Post melakukan investigasi terhadap penembakkan gas air mata di tragedi Kanjuruhan yang terjadi awal Oktober kemarin.

Sebelumnya, The Washington Post mencatat ada setidaknya 40 selongsong gas air mata yang ditembakkan oleh oknum aparat. Mereka juga menemukan proyektil lain yakni flashbang dan flare yang turut ditembakkan ke area stadion.

Kini, Narasi TV telah melakukan investigasi mereka sendiri. Bahkan, temuan tembakkan gas air mata oleh Narasi TV dua kali lebih banyak dari yang ditemukan The Washington Post. 

Baca Juga: Mahfud MD Pimpin TGIPF Serahkan Hasil Investigasi Tragedi Kanjuruhan ke Jokowi di Istana

Media besutan Najwa Shihab tersebut mencatat adanya 80 proyektil lebih gas air mata yang dilepaskan pada akhir pertandingan derbi Jawa Timur antara Arema FC dan Persebaya Surabaya. Oleh media tersebut, gas air mata juga dituding menjadi pemicu banyaknya korban berjatuhan di Stadion Kanjuruhan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI