Pernyataan-pernyataan 'Mindblowing' PSSI Pasca Tragedi Kanjuruhan

Jum'at, 14 Oktober 2022 | 16:25 WIB
Pernyataan-pernyataan 'Mindblowing' PSSI Pasca Tragedi Kanjuruhan
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan atau Iwan Bule. (Twitter @PSSI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu, 1 Oktober 2022 masih menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban tewas maupun penyintas. Berbagai pihak yang seharusnya bertanggung jawab dalam peristiwa tersebut pun menjadi sorotan tajam.

Pasalnya, sejumlah pihak seperti aparat keamanan, PT LIB, Indosiar hingga PSSI justru hingga saat ini seolah saling lempar tanggung jawab. Meski 6 tersangka sudah ditetapkan dalam tragedi yang menewaskan 132 orang ini, namun hal tersebut tak membuat publik puas.

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menjadi salah satu pihak yang dibanjiri kritik oleh masyarakat. Apalagi, organisasi yang dipimpin Mochamad Iriawan alias Iwan Bule itu dinilai tidak menunjukkan tanggung jawab dan beberapa kali melontarkan pernyataan kontroversial.

Lantas, pernyataan-pernyataan kontroversial PSSI pasca Tragedi Kanjuruhan tersebut? Simak informasi lengkapnya berikut ini.

Baca Juga: TGIPF Rekomendasikan Ketum sampai Exco PSSI Mengundurkan Diri Buntut Tragedi Kanjuruhan

Sebut Bangga dan Terharu Saat Didatangi FIFA

Baru-baru ini, perwakilan FIFA dan AFC berkunjung di Indonesia untuk membantu sepak bola nasional bangkit kembali setelah tragedi Kanjuruhan. Kedatangan perwakilan FIFA dan AFC itu pun disambut oleh Ketum PSSI Iwan Bule.

Namun, alih-alih menyoroti agenda kunjungan FIFA dan AFC untuk membantu sepak bola nasional untuk bangkit kembali, masyarakat justru salah fokus dengan pernyataan Iwan Bule yang dianggap kontroversial.

Bagaimana tidak, Iwan Bule justru mengaku dirinya terharu dan bangga dengan kehadiran induk sepak bola dunia tersebut.

"Saya sangat bangga dan terharu kepada teman-teman dari FIFA dan AFC yang datang ke sini, berdasarkan hasil dari koordinasi dari Presiden FIFA Gianni Infantino," ujar Iriawan di Kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (12/10/2022).

Baca Juga: PSSI dan Sub Organisasinya Harus Bertanggung Jawab Dalam Tragedi Kanjuruhan!

Tidak hanya itu, Iwan Bule juga menyampaikan terima kasih dan mengapresiasi kepada Presiden Republik indonesia yang telah menghubungi dan mengirimkan surat kepada Presiden FFA sehingga FIFA dan AFC datang mengunjungi Indonesia.

Pernyataannya yang menyebut bangga dan terharu tersebut menjadi kontroversial karena kehadiran FIFA dan AFC ke Indonesia dalam rangka memulihkan sepakbola Indonesia yang masih berduka.

Sebut Tragedi Kanjuruhan Karena Kehendak Tuhan

Sebuah pernyataan kontroversial juga kembali muncul dari anggota Exco PSSI, Sonhadji. Setelah diperiksa pada hari Kamis  (13/10/2022) di Kantor Komnas HAM, Sonhadji tersebut menyebut bahwa peristiwa yang menewaskan 132 orang dan ratusan orang luka-luka tersebut merupakan kehendak dari Tuhan.

"Tentunya ini di luar kehendak kita semua, jadi tidak ada yang ke dalam bagaimana, ini maksudnya ya kehendak Allah lah," ujar Sonhadji di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat.

Tidak sampai di situ, Sonhadji juga menyebut bahwa tidak ada satupun pihak yang menginginkan peristiwa setelah laga pertandingan Arema FC versus Persebaya Surabaya tersebut terjadi.

Sebut Iwan Bule Trauma Pasca Tragedi Kanjuruhan Karena Dibully

Sekjen PSSI, Yunus Nusi juga mengeluarkan pernyataan kontroversial yang menjadi sorotan masyarakat.

Hal tersebut terjadi setelah ia mengeluarkan pernyataan bahwa Iwan Bule selaku Ketua Umum PSSI sedang mengalami trauma pasca Tragedi Kanjuruhan yang terjadi di Malang.

Tidak hanya itu, Yunus menyebut bahwa Iwan Bule tersebut dalam tekanan karena dibully dan dihabisi oleh media.

Seperti diketahui, belakangan ini Ketua Umum PSSI tersebut menjadi sorotan publik karena dianggap memiliki peran dan tanggung jawab dalam Tragedi Kanjuruhan.

Akibatnya, ia didesak untuk mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI. Mantan Kapolda Metro Jaya tersebut juga sempat menghindari awak media beberapa waktu terakhir. Ia juga seolah tidak bergeming dengan desakan untuk mundur.

Kontributor : Syifa Khoerunnisa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI