Lebih lanjut, Effendi menyetujui kemungkinan soal Anies dianggap antitesis Jokowi yang disebutkan oleh politikus Partai Nasdem Zuldan Lindan.
Apabila hal tersebut memang nyata terjadi, maka Effendi berkomentar akan ditentukan oleh sikap pemilih dan lembaga surveri dalam menentukan survei selanjutnya.
Effendi menyampaikan bahwa dalam pentas politik, narasi antitesis merupakan suatu hal yang wajar terjadi.
Menurut Effendi, Jokowi juga pernah mendapatkan julukan antitesis bagi pemerintah sebelumnya saat awal-awal nyapres Pemilu 2014.
Dalam pembacaan keunggulan Anies merupakan antitesis atau tidak, Effendi menyebut perlu dilihat lagi dari sisi psikografik serta hasil survei-survei yang lain sebagai pelengkap.