Suara.com - Seorang pemuda Palestina tewas dalam bentrokan antara pasukan Israel dan warga Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Kepolisian Israel menyatakan ratusan warga Palestina terlibat bentrok dengan petugas kepolisian Israel di beberapa area di Yerusalem Timur pada Rabu (12/10).
Sebuah pernyataan menyebut para warga melemparkan batu dan petasan ke arah pasukan dan mobil Israel yang lewat, sementara pasukan Israel menembakkan granat kejut dan gas air mata untuk membubarkan mereka.
Dua anggota kepolisian dilaporkan mengalami luka ringan dan sebuah mobil Israel terkena lemparan batu.
Bentrokan tersebut terjadi di kamp pengungsi Shuafat, Yerusalem Timur, tempat pasukan Israel melanjutkan perburuan terhadap pelaku pembunuhan yang menembak mati seorang tentara Israel di sebuah pos pemeriksaan di dalam kamp pada Sabtu (8/10) lalu.
Bentrokan juga terjadi di permukiman Al Issawiya, Silwan, A-Tor, Ras Al Amud, Jabal Mukabar, Tzur Bahr, dan Beit Hanina.
Tidak ada laporan langsung tentang warga Palestina yang terluka di Yerusalem Timur itu.
Media Palestina memberitakan bahwa aksi protes juga terjadi di Kota Nablus, Tepi Barat sebelah utara, yang menyebabkan sedikitnya dua warga Palestina terluka oleh tembakan Israel.
Militer Israel menyatakan mereka memberlakukan penutupan parsial di Nablus dan menutup rute-rute utama karena adanya peningkatan operasi keamanan di daerah itu selama perburuan dua militan Palestina pelaku penembakan terhadap seorang tentara Israel, yang mengamankan pawai para pemukim di luar permukiman Shavei Shomron, sebelah barat Nablus pada Selasa (11/10)
Peristiwa itu merupakan eskalasi terbaru dalam ketegangan Palestina-Israel di Tepi Barat, wilayah yang direbut oleh Israel dalam perang 1967. Israel mempertahankan kendalinya atas area tersebut meskipun Palestina terus berjuang untuk kemerdekaannya dan adanya kecaman internasional. [Antara]