AHY Dinilai Punya Tiket Emas Jadi Cawapres Anies Baswedan, tapi Harus Lulus Ujian Berat Ini

Jum'at, 14 Oktober 2022 | 10:59 WIB
AHY Dinilai Punya Tiket Emas Jadi Cawapres Anies Baswedan, tapi Harus Lulus Ujian Berat Ini
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di rumah duka Hermanto Dardak, Duren Sawit, Jakarta Timur pada Sabtu (20/8/2022). [Suara.com/Rena Pangesti]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Partai Nasional Demokrat sudah mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024. Meski begitu, NasDem belum menyediakan nama bakal cawapres untuk mendampingi Anies dua tahun mendatang.

Karena itulah, tak heran bila belakangan juga mulai muncul banyak nama yang digadang-gadang dapat berpasangan dengan Anies.

Namun menurut Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin, Anies kemungkinan besar akan menggandeng Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.

Anies Baswedan dan AHY foto bersama usai bertemu, Jumat (7/10/2022). [ANTARA]
Anies Baswedan dan AHY foto bersama usai bertemu, Jumat (7/10/2022). [ANTARA]

Ujang mendasarkan analisisnya ini setelah Anies mengatakan insya Allah siap maju bersama-sama ketika mendatangi Kantor DPP Partai Demokrat.

Baca Juga: Bela Sekjen PDIP Hasto yang Disebut Mirip DN Aidit, Ketum Repdem: Andi Arief Halu Berkepanjangan, Seperti Punya Gangguan

"Ya memang harus berjalan bersama. Komunikasi politik tersebut mungkin mengisyaratkan soal berkoalisi," terang Ujang, seperti dikutip dari WartaEkonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Jumat (14/10/2022).

Namun Ujang menduga isyarat ini untuk memberikan tempat sebagai calon RI 2 kepada AHY. "Bisa jadi AHY menawarkan diri untuk jadi cawapresnya Anies. Akan tetapi, hal itu masih harus dibahas dengan PKS dan Partai NasDem," katanya melanjutkan.

Di sinilah letak ujian yang mesti dihadapi AHY. Pasalnya pasti ada kalkulasi yang matang dari ketiga partai yang hendak berkoalisi sehingga Anies bisa menang di Pilpres 2024, termasuk mempertimbangkan siapa cawapresnya. Sebab bisa jadi Anies kalah akibat salah memilih cawapres.

"Harus dikalkulasi secara matang untung ruginya, kekurangan menang kalahnya. Tepat memilih cawapres akan memenangkan pertarungan," jelas Ujang.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kedua kanan) saat pengumuman deklarasi Calon Presiden Republik Indonesia tahun 2024 di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kedua kanan) saat pengumuman deklarasi Calon Presiden Republik Indonesia tahun 2024 di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

Sehingga penting bagi AHY untuk turut meyakinkan Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) apabila ingin mendampingi Anies di Pilpres 2024.

Baca Juga: Isu Reshuffle Menguat, NasDem Tetap Legawa Ada Tidaknya Kader di Kabinet: Kawal Jokowi hingga 2024

Hal yang sama juga berlaku untuk Anies yang harus ikut mencuri hati kedua partai lain, yakni Partai Demokrat dan PKS.

Selain itu, ketiga parpol tersebut juga harus berkomunikasi dengan baik untuk mencari titik temu, seperti kesamaan pandangan, visi misi, dan berbagai hal lainnya.

"Tentu hal itu jadi peristiwa politik yang harus dilakukan jika Anies ingin nyapres dan didukung parpol lain," tandasnya.

Bukan AHY, Anies Baswedan Bisa Jadi Lirik Gubernur Jatim

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, datang mendoakan langsung jenazah Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril, putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Bandung pada Minggu (12/6/2022) malam. [Suara.com/Stefanus]
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, datang mendoakan langsung jenazah Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril, putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Bandung pada Minggu (12/6/2022) malam. [Suara.com/Stefanus]

Partai NasDem memberikan kebebasan bagi Anies untuk memilih bakal cawapresnya. Namun tidak selalu AHY, NasDem memberikan contoh nama politikus popularitas tinggi yang bisa dipertimbangkan Anies.

Misalnya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Selain itu, NasDem juga mengaku nama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa hingga Yenny Wahid masuk dalam radar bakal cawapres.

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

"Banyak lah yang sudah muncul itu yang jelas nama seperti Andika, Khofifah itu, Yenny Wahid itu masuk dalam radar kita dan banyak lagi," ujar Wakil Sekretaris Jenderal Partai NasDem Hermawi Taslim, Rabu (5/10/2022).

Namun kembali Hermawi Taslim mengingatkan bahwa Anies memiliki kendali penuh untuk memilih bakal cawapresnya sehingga bisa berkoordinasi dan bekerja sama dengan baik.

"Ketua Umum NasDem menyerahkan sepenuhnya ke Anies untuk memilih wakil. Biar bisa sinkron semuanya. Kerjanya juga enak," paparnya melanjutkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI