Isu Reshuffle Menguat, NasDem Tetap Legawa Ada Tidaknya Kader di Kabinet: Kawal Jokowi hingga 2024

Jum'at, 14 Oktober 2022 | 10:23 WIB
Isu Reshuffle Menguat, NasDem Tetap Legawa Ada Tidaknya Kader di Kabinet: Kawal Jokowi hingga 2024
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengusung Anies Baswedan sebagai Capres 2024. [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Isu inilah yang kemudian ditanggapi oleh Ketua DPP Partai NasDem, Sugeng Suparwoto. Ia mengklaim NasDem tetap akan solid dan loyal dalam mendukung Jokowi hingga akhir masa kepemimpinan pada 2024 mendatang.

"Kita memegang etik dan juga dalam konteks kita mensupport pemerintah, sampai tahun 2024, tanpa syarat, tanpa mahar," ucap Sugeng, dikutip Suara.com dari program Newscast besutan CNN Indonesia, Selasa (11/10/2022).

"Bahwa dengan keputusan ini lantas dinilai atau dipandang oleh Pak Jokowi lantas misalnya ada tindakan-tindakan politik, itu adalah hak prerogatif presiden," sambung Sugeng.

Salah satu tindakan politik yang mungkin bisa terjadi adalah reshuffle kabinet, mengingat PDI Perjuangan sendiri telah menyindir keberadaan "si biru" yang terlepas dari pemerintahan Jokowi.

Wacana reshuffle itu pun ditanggapi tanpa beban oleh Sugeng. "Misalnya terus ada reshuffle, itu hak prerogatif presiden," tegas Sugeng.

"Tapi kita tetep men-support sampai tahun 2024 berakhir," sambung Sugeng menegaskan kembali dukungan pihaknya terhadap pemerintahan Jokowi.

Namun ketegasan Sugeng ini kurang mendapat respons yang positif dari PDIP. Diwakili oleh Andreas Hugo Pareira di forum yang sama, ia menilai nantinya masyarakat lah yang akan menilai bagaimana integritas dan tanggung jawab politik yang terjadi di lapangan.

Relawan Jokowi Desak Copot Menteri dari NasDem

Salah satu pihak yang mendesak agar para menteri dari NasDem dicopot dari kabinet adalah relawan Jokowi.

Baca Juga: Hasto PDIP Disorot Kerap Senggol Lawan, Pengamat: Hindari Nyinyir Jika PDIP Mau Menang

Bahkan mereka melayangkan surat terbuka untuk presiden dan mengusulkan pencopotan karena NasDem dianggap tak lagi sejalan dengan pemerintah karena mengusung Anies Baswedan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI