"Saya mau masuk alasan kenapa dipercepat (pengumuman Anies sebagai bakal capres), ini kan harus jelas dulu latar belakang," kata Zulfan, Selasa (11/10/2022). "Jadi begini, ini sudah kita kaji dengan pendekatan filsafat dialektika, ini dengan pendekatan filsafatnya Hegel."
"Pertama apa, Jokowi ini kami lihat sebagai tesa, tesis, berpikir, dan kerja. Tesisnya kan begitu Jokowi. Lalu kami mencari antitesa, antitesanya siapa? Dari antitesa Jokowi ini yang cocok itu, Anies," lanjutnya.
Sederet Sanksi NasDem untuk Zulfan Lindan
![Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh saat pengumuman deklarasi Calon Presiden Republik Indonesia tahun 2024 di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/10/03/28534-nasdem-deklarasi-calon-presiden-2024-anies-baswedan-surya-paloh.jpg)
Pernyataan Zulfan Lindan yang menuai kontroversi langsung membuat Partai NasDem bergerak cepat.
Pada Kamis (13/10/2022) kemarin, Partai NasDem langsung menonaktifkan Zulfan dari kepengurusan DPP NasDem. Penonaktifan itu disampaikan lewat keterangan rilis yang diteken oleh Ketua Umum NasDem Surya Paloh.
"Pertama, menonaktifkan dari kepengurusan DPP Partai NasDem. Kedua, melarang keras untuk memberikan pernyataan di media massa dan media sosial atas nama fungsionaris Partai NasDem," begitulah keterangan NasDem terkait nasib Zulfan di kepengurusan partai.
![Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR Willy Aditya. [Suara.com/Novian]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/02/21/23384-wakil-ketua-badan-legislasi-baleg-dpr-willy-aditya-suaracomnovian.jpg)
Sementara Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya menyebut penonaktifan Zulfan karena pernyataan yang bersangkutan tidak produktif serta tak tegak lurus dengan partai.
"Iya karena alur pikiran yang bersangkutan dan segmen-segmennya sudah tidak segaris dengan platform partai itu yang paling prinsip," tutur Willy.
"Karena Partai NasDem, kita punya garis yang jelas terhadap Pemerintahan Pak Jokowi terhadap garis politik lain. Tentu, kita tidak ingin hal-hal yang kemudian lebih menimbulkan damage yang merusak partai," imbuhnya.
Baca Juga: Anies Disebut Akan Menang Pertarungan Jika Tepat Memilih Cawapres, AHY Paling Berpeluang