'Janji Palsu Anies Bikin Nangis' Gubernur DKI Bakal Digeruduk KOPAJA di Balai Kota

Kamis, 13 Oktober 2022 | 18:47 WIB
'Janji Palsu Anies Bikin Nangis' Gubernur DKI Bakal Digeruduk KOPAJA di Balai Kota
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, meresmikan Taman Makam Tokoh Bangsa (TMTB), di TPU Karet Bivak, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Kamis (13/10/2022). Taman ini dibuat demi mengenang jasa para pahlawan. (Suara.com/Fakhri Fuadi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan harus menghadapi aksi warga di hari-hari menjelang kelengserannya.

Hal ini terkait dengan koalisi warga yang bakal menggelar aksi di Balaikota.

Informasi soal aksi tersebut disampaikan melalui akun Twitter @LBH_Jakarta dengan judul 'Drop Out Anies: Janji Palsu Anies Bikin Nangis'.

Pada utasnya, LBH Jakarta menyebutkan bahwa Koalisi Perjuangan Warga Jakarta (KOPAJA) akan menggelar aksi di Balai Kota.

Baca Juga: Profil Wanda Hamida yang Rumahnya Digusur Hingga Sebut Anies Baswedan Dzolim

Aksi tersebut bakal digelar pada Jumat (14/10/2022).

KOPAJA sendiri mendesak Anies Baswedan memenuhi 11 tuntutan warga, antara lain:

1. Cabut Pergub Penggusuran
2. Cabut Perda Ketertiban Umum
3. Terbitkan Pergub Pengendalian Udara Bersih
4. Sahkan Perda Penyandang Disabilitas
5. Sahkan Perda Bantuan Hukum
6. Hentikan privatisasi air bersih
7. Hentikan reklamasi
8. Hentikan pembangunan tanggul laut
9. Hentikan betonisasi wilayah sungai dan kali
10. Pastikan ketersediaan hunian layak
11. Mudahkan akses tes, vaksin, dan obat Covid-19

Pihak KOPAJA menyatakan bahwa mereka bakal bertaha sampai Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta menemui warga dan memenuhi tuntutan.

Masa jabatan Anies Baswedan sendiri resmi berakhir pada Minggu (16/10/2022).

Baca Juga: Diadu di Survei, Intelektualitas Anies Jauh Lampaui Ganjar dan Prabowo

Warisan Anies Buat Jakarta

Selama 5 tahun menjabat, ada banyak perubahan yang dilakukan Anies Baswedan untuk menata Jakarta. Perubahan maupun kebijakan yang dilakukan Anies ada juga yang memicu kontroversi. Simak kebijakan Anies 5 tahun menjabat berikut ini.

Ilustrasi Anies Baswedan. (Suara.com/Iqbal Asaputro)
Ilustrasi Anies Baswedan. (Suara.com/Iqbal Asaputro)

1. JIS

Ketika menjabat sebagai Gubernur Jakarta, Anies membangun Jakarta International Stadium (JIS) yang ada di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Ia membanggakan stadion tersebut sebagai stadion beratap penuh terbesar di Asia-Pasifik. JIS dibangun dengan APBD Rp 4,5 triliun dengan atapnya yang bisa dibuka tutup serta kapasitasnya mencapai 82 ribu penonton.

2. Formula E

Formula E menjadi acara monumental di masa Gubernur Anies Baswedan. Walau memicu pro-kontra di kalangan politikus, balapan mobil listrik itu sukses digelar di Ancol, Jakarta Utara, 3 dan 4 Juni 2022. Pembangunan sirkuit Formula E di Ancol tersebut menggunakan anggaran Rp 60 miliar.

3. Sumur Resapan

Sumur resapan merupakan karya Anies yang kontroversial. Ide dasarnya adalah membuat air masuk ke tanah. Tapi kenyataannya, tidak semua karakter tanah di DKI Jakarta bisa menyerap air. Proses pembangunan sumur resapan ini juga sempat jadi sorotan karena mengganggu lalu lintas.

Pada Desember 2021, DKI Jakarta sudah membangun 19.042 titik sumur resapan. Namun usulan anggaran pembangunan sumur resapan Rp 120 miliar dicoret oleh DPRD DKI Jakarta dari RAPBD 2022. Setelahnya DKI tetap bertekad membangun sumur resapan dengan dana di luar yang harus dianggarkan APBD. Terakhir kali Anies membahas terkait sumur resapan pada 21 September lalu dengan menyebut DKI sudah punya lebih dari 28 ribu drainase vertikal.


4. Revitalisasi TIM

Ketika Anies Baswedan menjabat, ada revitalisasi Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (TIM) dengan menelan anggaran RP 1,4 triliun yang berasal dari dana pemulihan ekonomi nasional (PEN). Revitalisasi tersebut pun dimulai sejak 2019.

5. Rumah DP Rp 0

Program Anies Baswedan yang jadi sorotan lainnya adalah rumah DP Rp 0 yang awalnya program itu direncanakan untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Namun belakangan ini, program tersebut ditujukan bagi masyarakat berpenghasilan Rp 15 juta per bulan.

Terlepas dari apapun itu, program rumah ini sudah direalisasikan hingga pada 21 September lalu Anies menyatakan telah membangun 2.332 unit hunian dengan skema DP Rp 0.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI