Suara.com - Singapura baru-baru ini menjatuhkan hukuman penjara dan denda kepada seorang kreator yang menjual konten di situs khusus dewasa OnlyFans.
Pada Rabu (12/10), pengadilan mendenda Titus Low sebesar 3.000 dolar Singapura (sekitar Rp 3,2 juta) karena membagikan foto dan video vulgar di situs tersebut. Kasus ini sendiri merupakan kasus serupa pertama di Singapura.
Selain itu, BBC juga memberitakan bahwa Titus juga dijatuhi hukuman tiga minggu penjara karena melanggar perintah pihak kepolisian dengan mengakses kembali akunnya.
Kasus ini telah memicu kekhawatiran terkait implikasi kriminal bagi kreator OnlyFans di Singapura.
Di negara Asia Tenggara ini, mengirimkan materi vulgar melalui sarana elektronik, atau ikut mengambil bagian dalam serta menerima keuntungan dari bisnis di mana materi tersebut dikirimkan, merupakan perbuatan illegal.
"Yang pasti, kasus ini telah menjadi preseden, dan pengguna lain harus menghadapi risiko yang sama karena berada di platform OnlyFans," kata pengacara Titus, Kirpal Singh, kepada BBC.
"Saya pikir pesannya cukup jelas, bahwa ada pihak berwenang yang siap untuk menghukum mereka yang mengirimkan materi eksplisit, tidak hanya di platform OnlyFans, tetapi di seluruh spektrum [area online]."
Sang pengacara mengatakan dia telah didekati oleh pembuat konten lain tahun ini yang khawatir tentang adanya potensi pertanggungjawaban pidana.
Namun, para ahli sebelumnya memperkirakan bahwa penuntutan terhadap content creator lokal tampaknya hanya akan terjadi jika ada laporan dari pihak ketiga.
Titus ditangkap pada Desember 2021 setelah seorang wanita menemukan salah satu video eksplisitnya di telepon milik keponakannya yang berusia 12 tahun. Ia kemudian mengajukan pengaduan ke polisi.
Titus, yang kini berusia 22 tahun, bergabung dengan OnlyFans pada bulan April di tahun itu, di mana ia dengan cepat menjadi salah satu bintang lokal terkenal.
Usai adanya pengaduan, petugas menyita ponsel dan iPad Titus serta mengubah detail akun OnlyFans miliknya.
Namun, Titus berhasil mendapatkan kembali akses ke akunnya dan terus mengunggah konten serta membuat akun kedua.
Tahun lalu, ia mengatakan kepada BBC bahwa dia terus menggunakan OnlyFans karena situs itu merupakan sumber pendapatan utamanya.