Kontroversi No Bra Day, Begini Asal Usul dan Manfaat Kampanye Hari Tanpa Bra Sedunia untuk Payudara

Rifan Aditya Suara.Com
Kamis, 13 Oktober 2022 | 14:00 WIB
Kontroversi No Bra Day, Begini Asal Usul dan Manfaat Kampanye Hari Tanpa Bra Sedunia untuk Payudara
kontroversi No Bray Day - No Bray Day. (Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tepat pada Kamis, 13 Oktober 2022 perempuan di dunia diajak untuk memperingati Hari Tanpa Bra atau No Bra Day. Hal tersebut tak lain dilakukan untuk mengedukasi tentang kanker payudara khususnya pada para wanita, sekaligus menghormati para pejuang kanker payudara. Di balik tujuannya, ternyata kontroversi No Bray Day masih terjadi di tengah masyarakat. 

Tak hanya mempunyai arti dan tujuan yang sangat penting, penetapan No Bra Day ini juga memiliki asal usul atau cerita sejarah yang panjang hingga diperingati pada setiap tanggal 13 Oktober. Lantas bagaimana sejarah atau asal usul peringatan Hari Tanpa Bra serta kontroversinya di tengah masyarakat? 

Asal Usul Peringatan No Bra Day 

Dilansir dari berbagai sumber, Hari Tanpa Bra merupakan ide dari seorang doker bedah plastik asal Kanada, bernama Mitchell Brown 2011. Pada awalnya, No Bray Day bernama Breast Reconstruction Awarness (BRA Day). 

Baca Juga: No Bra Day 2022, 13 Oktober Bukan Tren Lepas BH! Ini Arti, Sejarah dan Makna Sebenarnya

Peringatan No Bra Day sendiri mempunyai latar belakang yakni sebagai kampanye terkait berbahayanya penyakit kanker payudara yang kerap diidap oleh sejumlah orang. Hadirnya Hari Tanpa Bra secara utama dimaksudkan untuk mendorong para penyintas kanker payudara, agar mereka mau mempertimbangkan tindakan melakukan operasi rekonstruktif. 

No Bra Day pada awalnya dirayakan setiap tanggal 9 Juli. Akan tetapi dipindahkan menjadi 13 Oktober yang bertepatan dengan Bulan Kesadaran Kanker Payudara. Sejak dicetuskan untuk diperingati, Hari Tanpa Bra masih menjadi kontroversi di tengah masyarakat. 

Kontroversi No Bra Day 

Diketahui, No Bra Day tidak diakui secara resmi oleh sejumlah organisasi penelitian kanker manapun. Selain itu, bukan merupakan bagian resmi dari Bulan Kesadaran Kanker Payudara yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Meski demikian, peringatan ini secara tidak langsung mengajak masyarakat dunia untuk mengumpulkan dana pencegahan kanker. 

Di hari tanpa BH ini, perempuan sekaligus diajak untuk ikut berpartisipasi dalam gerakan periksa payudara ntasendiri agar dapat mendeteksi benjolan yang merupakan gejala awal adanya kanker payudara. Pemeriksaan awal payudara dapat dilakukan dengan mengecek benjolan ataupun perubahan yang terdapat pada area payudara. Periksa area payudara Anda mulai dari puting sampai sekitar ketiak. 

Baca Juga: Sejarah No Bra Day yang Diperingati Setiap 13 Oktober, Tingkatkan Kesadaran Kanker Payudara

Kontroversi No Bra Day terjadi karena sebagian orang menganggap jika peringatan itu sebagai hari ajang pamer payudara. Padahal No Bra Day bukan tentang ajang pamer payudara. 

Pada intinya sebagian besar kelompok merayakannya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait bahaya kanker payudara. Meski begitu, bukan berarti jika ada kaitan antara memakai bra dan penyakit kanker payudara. Karena menurut beberapa penelitian, mengatakan jika pemakaian bra tidak meningkatkan risiko terkena penyakit mematikan tersebut. 

Manfaat Tidak Memakai Bra untuk Kesehatan Payudara 

Meski tidak menjadi faktor utama dalam meningkatkan risiko terkena kanker payudara, ternyata ada terdapat beberapa manfaat tidak memakai bra untuk kesehatan payudara. Beberapa manfaatnya yaitu: 

1. Meningkatkan Sirkulasi Darah 

Karet atau kawat yang terpasang pada bra kemudian menempel dikulit dapat membatasi gerak otot pada dada. Akibatnya aliran darah disekitar payudara dapat terhambat. Dengan tanpa mengenakan bra menajdikan sirkulasi darah akan semakin lancar. 

2. Mengurangi Resiko Terkena Infeksi Kulit 

Penggunaan bra dalam jangka waktu panjang apalagi ketika beraktivitas akan membuat area dada lembab karena keringat. Sehingga keringat yang berlebih itu akan memicu bakteri jamur pada area payudara. Sehingga fmpaknya akan berisiko infeksi dan iritasi pada kulit yang menimbulkan rasa gatal. 

3. Mencegah Hiperpigmentasi Kulit 

Gesekan yang terjadi pasa tali bra dalam jangka waktu yang cukup lama akan memicu terjadinya hiperpigmentasi pada kulit. Akibatnya kulit pada area payudara yang sering mengalami gesekan akan cenderung terlihat gelap dibanding area sekitarnya. 

4. Memperbaiki Kualitas Tidur 

Menggunakan bra sepanjang hari dapat menimbulkan rasa sesak dan mengganjal  pada area dada. Sehingga penggunaan bara ketika tidur sebainya dihindari. Karena tidur tanpa menggunakan bra, akan jauh lebih nyaman serta dapat meningkatkan kualitas tidur. 

Demikian tadi ulasan mengenai kontroversi No Bray Day lengkap dengan asal usul dan manfaatnya. Semoga meningkatkan kesadaran tentang penyakit kanker payudara!

Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI