Desakan Kuat Ma'ruf untuk melapor ke Ferdy Sambo
Kuat Ma'ruf ternyata mendesak Putri untuk melapor ke Ferdy Sambo tentang Yosua. Ia disebut memprovokasi Putri untuk melapor, padahal kenyataannya Kuat tidak tahu apa yang terjadi antara Putri dan Yosua.
Putri menangis menelepon Sambo cerita kejadian di Magelang
Selanjutnya Putri disebut menelepon Ferdy Sambo tentang Yosua dan menceritakan kejadian di rumah Magelang. Putri seketika menangis dalam telepon, ketika itu Sambo berada di Jakarta. Dalam ceritanya, Putri menyebut Yosua melaukan perbuatan kurang ajar.
Ferdy Sambo dikatakan emosi mendengar cerita Putri. Dalam percakapan telepon itu, Putri lalu meminta Sambo melakukan sejumlah hal. Sambo dikatakan menyetujui permintaan Putri tersebut. Setelah sampai di Jakarta, Putri menceritakan kejadian yang dialaminya itu di Magelang.
Penyebaran rekayasa pembunuhan Yosua
Akhirnya terbongkar bagaimana awal mula Sambo menyebar rekayasa terkait pembunuhan Yosua. Ia menyebar rekayasa pertama ke Hendra Kurniawan.
Disebutkan Sambo memerintahkan Hendra untuk segera datang ke rumahnya di kompleks perumahan Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan karena ada suatu peristiwa yang perlu dibicarakan. Hendra tiba pukul 19.15 WIB.
Saat bertemu Hendra Kurniawan, Sambo mengatakan istrinya dilecehkan. Dari sinilah dimulai Sambo merekayasa cerita sesuai dengan berita yang tersebar pertama kali.
Baca Juga: Ini Alasan Kuat Maruf Provokasi Putri Candrawathi Lapor Brigadir J ke Ferdy Sambo
Sambo saat itu mengatakan Bharada E membalas tembakan Yosua. Tembakan Bharada E mengakibatkan Yosua tewas. Sambo merekayasa kasus saling tembak menembak antara Bharada E dan Yosua. Padahal peristiwa itu tidak ada.