Suara.com - Komisi X DPR RI berencana memanggil PSSI dan PT LIB dalam waktu dekat. Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menanggapi kegeraman Menko Polhukam Mahfud MD.
Diketahui Mahfud sebelumnya merasa geram atas sikap PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang saling lempar tanggung jawab terkait insiden di Stadion Kanjuruhan.
Hetifah mengatakan pemanggilan terhadap PSSI dan PT LIB untuk menggali informasi lebih dalam seputar tragedi Kanjuruhan.
"Komisi X juga akan coba ya untuk menggali," kata Hetifah di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (13/10/2022).
Baca Juga: Cie Cie Kang Dedi, Ambu Anne Akhirnya Rujuk dan Kompak
Komisi X memang sudah berencana memanggil pihak-pihak terkait dengan tragedi Kanjuruhan. Rencananya pemanggilan mulai dari Menpora, Ketum PSSI, panitia pelaksana, PT LIB dan lainnya dilakukan pada masa reses ini.
Tetapi melihat perkembangan dan situasi di mana pihak terkait juga masih memberikan keterangan di lembaga lain, DPR hingga kini belum merealisasikan pemanggilan.
"Jadi kita juga memahami karena ada banyak hal yang harus diselesaikan segera di sana. Kita menunggu waktu yang lebih tepat, mungkin dalam waktu dekat ini ya," kata Hetifah.
Mahfud Geram dengan PSSI dan PT LIB
Sebelumnya Mahfud MD yang juga merupakan Ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan, Mahfud MD merasa geram karena PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) saling lempar tanggung jawab terkait insiden di Stadion Kanjuruhan.
Baca Juga: Belajar dari Tragedi Kanjuruhan, Suporter Magetan Deklarasi Damai
Menurut Mahfud MD, kondisi tersebut menunjukkan bukti jika kancah sepak bola Tanah Air kacau.
"Menjadi bukti bahwa penyelenggaraan liga sepak bola nasional agak kacau," tulis Mahfud di akun Instagram pribadinya @mohmahfudmd dikutip Suara.com, Rabu (12/10/2022).
Selain itu, Mahfud menilai saling lempar tanggung jawab antara federasi dengan panitia penyelenggara pertandingan juga membahayakan bagi masa depan sepak bola Indonesia.
Contohnya, dalam tragedi Kanjuruhan ratusan nyawa melayang ditengarai karena tidak beresnya urusan jaminan keselamatan saat pertandingan sepak bola.
"Membahayakan bagi dunia persepakbolaan kita. Nyawa manusia dibuat pertaruhan karena tak ada jaminan keselamatan yang maksimum," ujar Mahfud.
Sebelumnya, Mahfud menyebut menyebut PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) saling lempar tanggung jawab terkait tragedi maut pada tanggal 1 Oktober 2022 yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang.
"Ya itu yang kita rasakan sekarang ada saling lempar tanggung jawab. Kata PSSI bilangnya sudah ke LIB. LIB sudah ke panitia pelaksana. Kemudian panitia pelaksana juga macam-macam lah," kata Mahfud kepada wartawan, Rabu (12/10/2022).
Tak hanya itu, Indosiar selaku pemegang hak siar laga Arema FC vs Persebaya juga disebut Mahfud melakukan hal serupa. Masing-masing pihak yang dinilai harus bertanggung jawab dalam Tragedi Kanjuruhan, kata Mahfud, justru bersembunyi di balik aturan-aturan formalitas.
"Kemudian broadcast juga sama saling lempar, semua berlindung di aturan formal masing-masing. Aturan formal masing-masing yg bisa kita dengarkan. Tapi ada dua hal aturan formal itu sendiri terasa tidak sesuai dgn aturan substansial ya," ujar Mahfud.
Oleh karena itu, Mahfud menyebut TGIPF harus mengulik kebenaran dari tragedi ini. Nantinya, laporan investigasi yang sudah dilakukan TGIPF bakal diserahkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).