Sindiran PAN
Sebelumnya Wakil Ketua Umum DPP PAN, Viva Yoga Mauladi, menilai apa yang dilakukan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan membanding-bandingkan kepemimpinan pemerintahan era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan saat ini tidak lah elok dan kurang bijak.
"Menurut saya, rasanya tidak elok dan tidak bijak jika ada pernyataan dari pimpinan partai politik yang setelah tidak berkuasa untuk membanding-bandingkan pemerintahan sekarang dengan dirinya dulu," kata Viva saat dihubungi, Rabu (12/10/2022).
Menurutnya, jika seorang pengamat atau pun akademisi yang membanding-bandingkan kepemerintahan, maka hal iti dianggap masih wajar. Terlebih memang kritik juga pantas disampaikan untuk kemajuan bangsa.
![Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat memberi sambutan dalam pelantikan Ketua DPC Demokrat se-Banten di Tangerang, Senin (10/10/2022). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/10/10/67706-ketua-umum-partai-demokrat-agus-harimurti-yudhoyono-ahy.jpg)
Ia pun menjelaskan, mengapa pernyataan AHY tak elok dan kurang pantas, yakni karena setiap pemimpin negara atau presiden lahir dan hadir dalam waktu tertentu, dengan tantangan masalah tertentu, dengan segala kelemahan dan kelebihan tertentu.
Menurutnya, justru dengan elit politik membanding-bandingkan malah membuat masyarakat menjadi bertanya-tanya.
"Apakah untuk tujuan meningkatkan elektoral partainya agar mendapat simpati rakyat, atau untuk mendiskreditkan pemerintahan Presiden Jokowi, atau terkena dampak post power syndrome?," ungkapnya.
Ia mengatakan, dalam kenyataannya kondisi Indonesia pasti tidak bisa lepas dari pengaruh ekonomi global.
Menurutnya, adanya dampak perang dagang dan sistem proteksionisme Amerika Serikat, pandemi Covid-19, dan faktor eksternalitas ekonomi politik lain pasti mempengaruhi terhadap kondisi internal nasional.
Baca Juga: Vaksin Covid Buatan Indonesia Bernama IndoVac Diluncurkan
Untuk itu, Viva meminta jika masih ada kekurangan dari pemerintah sekarang, agar bisa dicarikan solusi dengan menawarkan ide dan gagasan yang kontektual, konstruktif, dan bersama-sama untuk merumuskan kebijakan negara yang dapat dijalankan secara operasional.