Sosok Suprapti Fauzi 'Penjual Dawet' di Stadion Kanjuruhan Terbongkar, Pernah Jadi Kader PSI

Kamis, 13 Oktober 2022 | 10:55 WIB
Sosok Suprapti Fauzi 'Penjual Dawet' di Stadion Kanjuruhan Terbongkar, Pernah Jadi Kader PSI
Seorang ibu yang mengaku penjual dawet hingga memprovokasi Aremania di Tragedi Kanjuruhan meminta maaf kepada keluarga. (Twitter/@AremaniaCulture)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tragedi Kanjuruhan yang menelan korban jiwa 132 orang hingga kini masih bergulir penyelidikannya. Hampir dua pekan setelah peristiwa itu terjadi, belum ada pihak-pihak yang mengaku untuk bertanggungjawab.

Namun di balik peristiwa memilukan itu, muncul nama Suprapti Fauzi. Sosoknya sempat viral beberapa waktu setelah tragedi Kanjuruhan terjadi. Ia mengaku sebagai penjual dawet di Pintu 3 Stadion Kanjuruhan.

Dalam pesan suaranya yang beredar luas di media sosial, Suprapti menyatakan bahwa penyebab utama tragedi Kanjuruhan bukanlah gas air mata yang ditembakkan petugas. Melainkan sekelompok Aremania yang mabuk dan rusuh, bahkan hingga memukuli polisi.

"Wong suporter sakdurunge wis ngombe kabeh. Yang meninggal pun itu banyak yang berbau alkohol. Saya, yang saya tolong itu, ternyata Masnawi itu, juga pemabuk. Itu (Masnawi) temannya Wenda. Wenda itu koncoku juga," ujar Suprapti dalam pesan suara tersebut.

Baca Juga: Dirut PT LIB Akhmad Hadian Lukita Diperiksa 12 Jam dengan 97 Pertanyaan, Belum Ditahan dan Bisa Dipanggil Kapan Saja

Meski sempat viral, pengakuan “penjual dawet” tersebut diragukan banyak orang, sebab terdapat sejumlah kejanggalan.

Salah satunya adalah, setelah ditelusuri di sepanjang jalan, tidak ditemukan adanya penjual dawet di sekitar Pintu 3 Stadion Kanjuruhan.

Lalu siapakah sosok Suprapti Fauzi yang viral itu?

Setelah membuat heboh dan sempat membuat Aremania meradang, sosok Suprapti Fauzi akhirnya terungkap. Ia diketahui pernah menjadi salah satu kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Hal itu diakui oleh Ketua DPD PSI Kabupaten Malang Yosea Suryo Widodo. Menurut dia, Suprapti pernah jadi anggota dan relawan salah satu caleg PSI pada 2019 lalu.

Baca Juga: Shin Tae-yong Bela Iwan Bule, Oki Rengga Kasih Pesan Menohok: Lebih Baik Diam!

"Ibu tersebut sudah bukan pengurus PSI sejak 22 Juni 2020. Kami sedang mengecek di sistem keanggotaan PSI," kata Yosea dalam keterangan tertulis pada Rabu (12/10/2022).

Yosea menegaskan, jika Suprapti ternyata masih menjadi anggota partai, maka ia tidak segan-segan untuk memecatnya.

Yosea juga sempat mengklarifikasi mengenai pesan suara yang beredar di media sosial usai tragedi Kanjuruhan. Menurut dia, Suprapti mengakui kalau suara perempuan yang ada dalam pesan suara tersebut adalah suara dirinya.

Menurut Yosea, Suprapti telah mengaku salah dan menyatakan tidak ada maksud untuk menjadi viral atau menyebarkan berita hoaks.

Suprapti minta maaf pada keluarga korban

Setelah kedoknya terbongkar, Suprapti akhirnya mendatangi keluarga Masnawi yang ia sebut dalam pesan suaranya.

Ia meminta maaf kepada keluarga Masnawi, karena telah menyebutnya sebagai pemabuk dan penyebab kerusuhan di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) lalu.

Di hadapan keluarga korban, Suprapti bersimpuh meminta maaf dan menyesali semua perbuatannya. Momen itu terekam kamera dan diunggah di akun Twitter @AremaniaCulture.

"Saya pribadi memohon maaf. Saya tidak ada tujuan apapun untuk menjelekkan nama almarhum. Demi Allah saya tidak ada maksud apa-apa . Saya mohon maaf dengan sangat, tidak ada maksud untuk mencemarkan nama baik mas Nawi," katanya.

Kontributor : Damayanti Kahyangan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI