Suara.com - Manuver Partai Nasional Demokrat untuk mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden terus menuai pro dan kontra.
Apalagi karena NasDem merupakan salah satu bagian dari koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo sampai tahun 2024 mendatang.
Salah satu yang ikut mengkritik manuver ini adalah Ruhut Sitompul. Lewat akun Twitter-nya, Ruhut menyoroti video lawas yang memperlihatkan doa menggebu-gebu Ketum NasDem, Surya Paloh, untuk menjadi penguasa.
Seperti dilihat Suara.com di akun Twitter @ruhutsitompul, tampak Surya Paloh yang sedang memberi pidato kepada para kader NasDem berupa doa yang dilantangkan dengan penuh semangat.
"Ya Allah, ya Tuhanku sang Maha Pencipta, dengan ikhlas, dengan kejujuran hati, dengan kerja keras, kami berupaya berikan kesempatan pada Pemilu yang akan datang, kami mengatur negeri ini," ucap Surya Paloh dalam potongan video berdurasi 53 detik tersebut.
Bahkan Surya Paloh tak ragu untuk memohon balasan yang pedih apabila sampai mengkhianati komitmen untuk memperbaiki serta memajukan Indonesia.
"Dan kutuklah kami termasuk diriku ini, kalau kami mengkhianati komitmen ini, kami ingin perbaiki bangsa ini, negara ini," tuturnya, dikutip Suara.com, Kamis (13/10/2022).
"Sisa hidup yang ada ini ingin kami berikan, terutama saya sebagai pimpinan ini, (siap) saya berikan ya Allah," sambung Surya Paloh.
Politikus kelahiran 1951 tersebut bahkan berharap masih memiliki kesempatan untuk melihat Indonesia yang lebih baik sebelum berpulang. Saat itulah Surya Paloh terdengar menyampaikan harapan supaya Indonesia dijauhkan dari pemimpin yang munafik.
"Aku ingin lihat Indonesia yang lebih baik, Indonesia yang pemimpinnya tidak lagi berpura-pura dengan kemunafikan seperti hari ini ya Tuhanku," pungkasnya.
Video lawas inilah yang kembali diviralkan, terutama oleh pihak-pihak yang kontra dengan keputusan NasDem mencapreskan Anies Baswedan.
Salah satunya Ruhut Sitompul yang selama ini memang kerap mengkritik oposisi pemerintahan Jokowi, termasuk Anies. Dengan cuitan bernada meledek, Ruhut mengaku sampai termehek-mehek dengan pidato Surya Paloh tersebut.
"Silahkan lihat rekam jejaknya, siapa dia ha ha ha. Tertawa aku termehek-mehek seperti yang betul saja do'i, mimpi ka'le ye MERDEKA," cuit Ruhut.
Tampaknya Ruhut menilai pemimpin yang dicita-citakan Surya Paloh tak tampak pada sosok yang kini dideklarasikan NasDem, yakni Anies Baswedan.
Pengamat Politik: Sampai Botak Surya Paloh Enggak Menang!
Langkah NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres pada 3 Oktober 2022 kemarin mengundang berbagai reaksi. Apalagi karena deklarasi itu tergolong jauh lebih cepat, bahkan dinilai terburu-buru, oleh sejumlah pihak.
Misalnya pengamat politik Prof Tjipta Lesmana yang blak-blakan mengaku pesimis akan kemenangan Anies dan NasDem di Pemilihan Presiden 2024.
Bukan hanya karena figur Anies yang dinilainya kurang menunjukkan prestasi selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Tjipta menilai Surya Paloh tak bakal menang karena terlampau terburu-buru mendeklarasikan capres.
Sebab saat ini NasDem belum membentuk koalisi dengan partai lain, padahal ada persyaratan presidential threshold sebesar 20 persen. Meski isu NasDem akan membentuk poros koalisi dengan PKS dan Partai Demokrat terus berembus kencang.
"Yang saya heran Pak Surya Paloh, Saya bertanya-tanya Surya Paloh ini kan join juga dengan PKS satu lagi Demokrat kok enggak hadir ini kan kepentingan bersama," kata Tjipta dalam sebuah diskusi daring di kanal YouTube inilah.com.
"Bagi Surya Paloh ini semau gue lah dia anggap enteng. Pertanyaan saya, Surya Paloh kalau bertempur mana bisa menang kan 20,2 persen (presidential threshold), sampai botak juga enggak bakal menang, dia musti join dong," imbuhnya.