Kedoknya Terbongkar, Kondisi Suprapti 'Penjual Dawet' Kanjuruhan Diungkap Polisi: Ketakutan Dicari-cari Banyak Orang

Kamis, 13 Oktober 2022 | 09:48 WIB
Kedoknya Terbongkar, Kondisi Suprapti 'Penjual Dawet' Kanjuruhan Diungkap Polisi: Ketakutan Dicari-cari Banyak Orang
Ibu penjual dawet Kanjuruhan (Twitter/aremaniaculture)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Suprapti Fauzi ibu-ibu yang mengaku sebagai penjual dawet di gate tiga Stadion Kanjuruhan telah menyampaikan permohonan maaf kepada salah satu keluarga korban. Permintaan maaf itu disampaikan terkait pernyataannya yang dianggap telah mendiskreditkan Aremania di tengah duka kehilangan 132 saudara akibat Tragedi Kanjuruhan.

Kasat Reskrim Polres Malang AKP Donny Kristian menyebut permohonan maaf Suprapti ini merupakan tindak lanjut dari permintaan perwakilan Aremania.

"Kita memfasilitasi perwakilan Aremania yang meminta supaya yang bersangkutan menyampaikan permohonan maaf," kata Donny saat dihubungi, Kamis (13/10/2022).

Donny juga mengungkap kondisi Suprapti kekinian masih dalam tekanan psikis. Ia bahkan sempat meminta perlindungan Polsek Pakisaji karena ketakutan dicari-cari banyak orang buntut pernyataannya itu.

Baca Juga: Sosok Penjual Es Dawet Di Tragedi Kanjuruhan Jadi Misteri, Komnas HAM Ikut Keliling Mencari Tapi Gagal

"Nangis terus, kayak merasa tertekan," kata Donny.

Suprapti kekinian telah kembali ke rumahnya. Namun, Donny menyebut yang bersangkutan belum bisa diajak berbicara banyak.

"Masih sulit diajak komunikasi hanya nangis terus aja," ujar dia.

Jadi Pengurus PSI

Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Malang, Yosea Suryo Widodo mengakui Suprapti pernah menjabat sebagai pengurus partai. Namun dia mengklaim yang bersangkutan tidak lagi menjadi pengurus.

Baca Juga: Dicecar Warganet Soal Penyebar Hoaks Tragedi Kanjuruhan, PSI: Ibu Penjual Dawet Bukan Pengurus

"Ibu tersebut sudah bukan pengurus PSI sejak 22 Juni 2020. Kami sedang mengecek di sistem keanggotaan PSI. Jika benar masih tercatat, kami segera pecat," kata Yosea dalam keteranganya kepada wartawan, Rabu (12/10/2022).

Di sisi lain, Yosea mengklaim PSI mendukung Tragedi Kanjuruhan diusut tuntas. Salah satu dukungan itu menurutnya telah ditunjukan oleh Ketua Umum DPP PSI Giring Ganesha.

"Sebagai wujud kepedulian, Ketua Umum DPP PSI Bro Giring Ganesha mengangkat salah seorang anak korban sebagai anak asuh," katanya.

Sebelumnya, Tragedi Kanjuruhan menyisakan berbagai isu dan berita palsu. Salah satu yang ramai diperbincangkan adalah sebuah voice note seorang perempuan yang mengaku sebagai penjual dawet di dekat gate tiga Stadion Kanjuruhan.

Voice note tersebut mengungkapkan bahwa ada pengeroyokan pada polisi oleh Aremania dan suporter yang mengonsumsi minuman keras serta narkoba.

Setelah diusut rupanya pengakuan tersebut adalah palsu, tak ada penjual dawet di gate tiga terutama saat tragedi memilukan itu berlangsung.

Akhirnya, pemilih suara perempuan tersebut mengaku dan mendatangi keluarga korban. Perempuan tersebut ialah Suprapti yang diduga kader PSI.

"Masih ingat rekaman suara yang viral memberikan kesaksian terkait tragedi di Kanjuruhan dan mengaku sebagai penjual dawet?" tulis akun Twitter @AremaniaCulture pada Rabu (12/10/2022).

"Berikut video yang bersangkutan meminta maaf ke salah satu keluarga korban yaitu mas Nawi Curva Nord," imbuhnya.

Dalam video Suprapti terlihat mendatangi rumah keluarga korban tragedi Kanjuruhan. Dia meminta maaf sambil menangis di pangkuan keluarga korban.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI