Suara.com - Koalisi Masyarakat Sipil menilai pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai Indonesia tidak diganjar sanksi FIFA pasca Tragedi Kanjuruhan merupakan pandangan yang prematur.
"Menurut kami ini sebuah statement yang prematur," ujar Anggota Tim Pencari Fakta (TPF) Masyarakat Sipil Nurcholis Hidayat dalam siaran YouTube Kontras, Rabu (12/10/2022).
Pasalnya, keterangan mengenai tidak dikenakannya sanksi terhadap Indonesia bukan merupakan pernyataan resmi dari FIFA. Jokowi disebut Nurcholis telah membuat pernyataan sepihak mengenai hal tersebut.
Baca Juga: Indosiar Trending, Warganet Kecam Aksi Saling Lempar Tanggung Jawab
"Itu bukan berangkat dari FIFA tapi datang dari otoritas Indonesia dalam hal ini pemerintah. Maka pernyataan dari Jokowi yang menyatakan Indonesia Alhamdulillah tidak dikenakan sanksi oleh FIFA adalah pernyataan sepihak," ujar Nurcholis.
Selain itu, Tragedi Kanjuruhan dinilai Nurcholis merupakan sebuah insiden kemanusian. Dalam hal ini FIFA berkewajiban untuk melakukan penyelidikan secara independen serta memulihkan hak-hak korban terdampak.
"Karena FIFA harus menempuh upaya seperti ini, mereka harus membentuk komite independen penyelidik tersendiri untuk memastikan siapa yang harus bertanggung jawab termasuk dalam hal ini menjatuhkan sanksi kepada pemerintah dan PSSI."
Sebelumnya, Jokowi memberikan kabar gembira bagi pecinta sepak bola di Tanah Air. Pasalnya, Jokowi memberitahukan bahwa Indonesia tidak akan dikenakan sanksi oleh FIFA terkait dengan tragedi di Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022).
"FIFA bersama-sama dengan pemerintah akan membentuk tim transformasi sepak bola Indonesia dan FIFA akan berkantor di Indonesia selama proses-proses tersebut," ujar Presiden Jokowi dalam pernyataan pers di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat, 7 Oktober 2022.
Baca Juga: Fakta Terbaru Tragedi Kanjuruhan, Komnas HAM Pastikan Seluruh Pintu Stadion Terbuka
Selain itu, dalam surat tersebut juga disampaikan bahwa sepak bola Indonesia tidak dikenakan sanksi oleh FIFA terkait tragedi sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pada 1 Oktober 2022 lalu.
"Berdasarkan surat tersebut, Alhamdulillah sepak bola Indonesia tidak dikenakan sanksi oleh FIFA," imbuh Presiden Jokowi.