Lebih lanjut, Daniel mengatakan, pemerintahan akan datang pasti kita harapkan lebih baik, tatanan ekonomi lebih baik, pemerintahan yang lebih baik. Untuk itu, ia menilai tidak elok jika mebanding-bandingkan.
"Baiknya adalah saling mengisi, saling melengkapi kekurangan yang ada. Tidak semua dikerjakan dalam satu masa tetapi proses membangun negara ini terus menerus tanpa henti tanpa lelah, bayangkan jika bangsa ini tidak berproses pasca kemerdekaan kita tidak akan maju sampai saat ini," pungkasnya.
Pernyataan AHY
Sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut bahwa kekinian masyarakat hidup serba sulit. Menurutnya, kekinian berbeda ketika kepemimpinan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dimana hidup masyarakat menurutnya lebih sejahtera.
Hal itu disampaikan AHY dalam sambutannya di acara pelantikan secara serentak untuk Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dan Dewan Pimpinan Anak Cabang (DPAC) se-Jakarta, di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (11/10/2022).
Ia awalnya menyebut bahwa Demokrat ingin mengusung perubahan dan perbaikan.
"Mengapa kita butuh perubahan dan perbaikan? Mengapa? Karena kehidupan masyarakat kita hari ini tidak lebih baik dari dulu. Betul?" kata AHY.

AHY mengklaim bukan ingin membanding-bandingkan kepemimpinan era SBY dengan pemerintahan yang berjalan saat ini. Tapi menurutnya, ketika era SBY masyarakat hidup lebih sejahtera.
"Banyak yang hidupnya semakin sulit. Betul? (Betul). Kita tidak ingin membanding-bandingkan ketika Indonesia dipimpin oleh presiden SBY, ketika partai Demokrat berada dalam pemerintahan nasional," ungkapnya.
Baca Juga: AHY Nilai Indonesia Lebih Sejahtera di Era SBY: Kami Tak Ingin Membandingkan, Tapi...
"Tetapi faktanya memang demikian bahwa ketika itu masyarakat Indonesia hidup lebih baik, hidup lebih sejahtera, kemiskinan menurun ketika itu, betul? Pengangguran menurun ketika itu," sambungnya.