Suara.com - Rocky Gerung sempat memancing rasa penasaran publik ketika beberapa waktu lalu bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Investasi dan Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan.
Terkenal sering mengkritik tajam pemerintah, pertemuan Rocky Gerung dengan Luhut Pandjaitan ini sempat memunculkan asumsi bahwa pengamat politik itu mulai lunak jelang Pilpres 2024.
Dalam acara peluncuran buku biografi 'Luhut' yang ditulis oleh Noorca M. Masardi (7/10/2022) lalu, Rocky bahkan juga diundang hadir. Dalam kesempatan itulah Rocky secara blak-blakan menjelaskan alasannya 'mengakrabkan diri' dengan Luhut.
"Jadi bagi saya waktu saya undang Pak Luhut, orang merasa 'ada apa Rock?'" kata Rocky Gerung dilansir dari laman Youtube Luhut Binsar Pandjaitan (12/10/2022).
Baca Juga: Perang Rusia dan Ukraina Tak Kunjung Berakhir, Luhut Mewanti-wanti Soal Ancaman Nuklir
"Saya bilang saya mau bertengkar sama Pak Luhut," tegas Rocky Gerung disambut tawa riuh tamu yang hadir, termasuk Luhut Pandjaitan dan Mahfud MD.
Bukan sekadar bertengkar, Rocky Gerung menjelaskan alasan filosofis di balik kemauannya bertemu dengan salah satu orang pemerintahan yang paling sering ia kritik tersebut.
"Karena pikiran hanya disebut pikiran kalau dipertengkarkan. Kalau Anda hanya punya pikiran dan nggak ada yang membantah pikiran anda, itu artinya anda sedang berdoa nggak boleh diganggu," jelas Rocky Gerung disambut tawa lagi.
"Itu bedanya berpikir sama berdoa," ia menyimpulkan.
Sebagai salah satu pembicara yang disorot, Rocky Gerung juga mengakui bahwa dirinya masih jadi pengkritik utama pemerintahan Presiden Jokowi, termasuk kepada Luhut.
Baca Juga: Tawa Lepas Luhut Dengar Pengakuan Rocky Gerung, Blak-blakan Masih Jadi 'Musuh' Pemerintahannya
"Memang saya pengkritik utama Presiden Jokowi juncto Pak Luhut juncto Pak Mahfud MD, sampai sekarang juga masih begitu," kata Rocky Gerung.
Pernyataan itu tak lantas membuat suasana jadi tegang, justru berubah cair terlihat dari tawa lepas Luhut Pandjaitan dan Mahfud MD yang duduk bersebelahan.
"Tapi saya kritik dengan basis argumen bukan sentimen," lanjut Rocky Gerung.
Cara pandang inilah yang diakui Rocky ingin ia normalisasikan dalam politik Indonesia. Sembari menyentil Sintong Panjaitan, Rocky menyebut bahwa kritik berdasarkan argumen ini juga diterapkan di dunia militer.
"Itu yang ingin saya itu yang ingin saya aktifkan dalam politik Indonesia itu. Ucapkan argumenmu simpan sentimenmu, kan itu prinsip juga dalam militer begitu kan? Disebut army readiness," jelas Luhut Panjaitan.