Hasto PDIP Singgung Biru Lepas dari Jokowi, NasDem: Itu Politik Rendahan yang Sama Sekali Tak Elegan

Rabu, 12 Oktober 2022 | 10:57 WIB
Hasto PDIP Singgung Biru Lepas dari Jokowi, NasDem: Itu Politik Rendahan yang Sama Sekali Tak Elegan
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pilih Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden 2024. [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politisi Partai NasDem, Bestari Barus, menganggap pernyataan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto terkait “biru” lepas dari koalisi karena sudah mempunyai calon presiden atau capres sendiri, merupakan politik rendahan. Biru yang dimaksud terkait warna identek Nasdem yang sudah menjagokan Anies Baswedan.

"Itu merupakan politik rendahan yang sama sekali tidak elegan. Dengan pernyataan ini terlihat kualitas dari Bung Hasto seperti apa," kata Bestari kepada wartawan, Rabu (12/10/2022).

Menurutnya, jika Hasto mempunyai jiwa kenegarawanan dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, tidak mungkin mengucapkan pernyataan seperti itu. Ia menilai ada kesan jika Hasto memang tidak suka dengan NasDem dan Anies Baswedan.

Bestari mengatakan, Hasto harus berhenti mengeluarkan pernyataan minor. Pernyataan-pernyataan Hasto, kata dia, seperti menutupi lambannya PDIP dalam mengusung capres.

Baca Juga: PDIP Diyakini Usung Puan Maharani Capres 2024 Meski Elektabilitas Anjlok, Pengamat: Tak Mungkin Ganjar Pranowo!

"Dia mengatakan kalau memang khawatir terhadap permasalahan bangsa, segera saja deklarasikan capres yang dinilai mampu mengatasi persoalan bangsa ke depan. Jangan malah mencampuri capres dan urusan partai lain," tuturnya.

Di sisi lain, Bestari menegaskan jangan pernah ada yang mempertanyakan loyalitas NasDem pada pemerintahan saat ini.

Ia pun mempertanyakan, mengapa hanya NasDem yang dipersoalkan pasca mendeklarasikan Anies. Menurutnya, Partai Gerindra yang juga anggota koalisi pemerintahan, yang sudah jelas-jelas menyatakan mengusung Prabowo Subianto sebagai capres tak dipersoalkan oleh Hasto dan PDIP.

Ia mengingatkan Hasto agar tidak menggunakan politik minor yang justru menimbulkan kegaduhan.

"Kita perlu klarifikasi bahwa Partai NasDem itu komitmen dan konsisten untuk terus mendukung Pak Jokowi. Kita juga mengawal Pak Jokowi hingga akhir masa jabatannya di tahun 2024 nanti," pungkasnya.

Baca Juga: Ditanya Progres Normalisasi Ciliwung, Menteri PUPR: 'Tanya Pak Anies'

Saling Sindir

Sebelumnya, Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya, menyesalkan pernyataan dari Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto yang menyampaikan sindiran menohok kepada partainya.

Hal tersebut ia sampaikan saat menjadi salah satu narasumber dalam acara Sapa Indonesia Malam yang tayang di kanal YouTube KOMPASTV pada Senin (10/10/22).

Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto. (Suara.com/Bagaskara)
Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto. (Suara.com/Bagaskara)

"Sebenarnya kalau kita merujuk, orang besar itu bicara tentang ide, orang biasa-biasa aja bicara tentang kejadian, orang yang berpikir sempit bicara tentang orang lain. Toh, ini ekspresi dari omongan yang bersangkutan. Itu yang kemudian sangat disesalkan itu keluar," kata Willy seperti dikutip Suara.com pada Selasa (11/10/22).

Dalam pernyataannya, Willy lantas mengaitkan sindiran yang dilayangkan Hasto terhadap pendeklarasian Prabowo Subianto menjadi capres yang diusung Partai Gerindra.

Ia mempertanyakan mengapa Hasto tak menyinggung Partai Gerindra.

"Kita lihat yang mendeklarasikan capres bukan hanya NasDem, tetapi Gerindra juga telah mendeklarasikan Pak Prabowo. Apakah omongan yang sama keluar dari mulut yang bersangkutan terhadap Pak Prabowo? Kan tidak terjadi," lanjut Willy.

Dalam dialog tersebut, host lantas bertanya apakah NasDem menyesalkan pernyataan dari Sekjen PDIP.

"Ya, pastilah ya. Karena apa? Kita tentu harus membangun suasana politik yang suka ria, suka cita. Berbeda itu sebuah keniscahyaan dan partai dibuat untuk saling berkompetisi satu dan lainnya," jawab Willy.

"Dan kemudian bagaimana kondisi subjektif masing-masing partai itu berbeda-beda. Ada yang memiliki boarding pass, ada yang memiliki tiket saja belum ada," imbuh Willy.

Telah diberitakan sebelumnya, bahwa di sela-sela HUT TNI Tahun 2022, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, menyampaikan sindiran menohok yang diduga ditujukan untuk Partai NasDem.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI