Suara.com - Dugaan kepalsuan ijazah Jokowi kembali mencuat usai dapat gugatan dari Bambang Tri Mulyono. Diketahui Bambang ternyata merupakan penulis buku berjudul 'Jokowi Undercover'.
Usai dugaan ijazah Jokowi rampung di mana UGM telah mengkonfirmasi keasliannya, kini seorang warganet giliran menuduh ijazah Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Gibran yang merupakan putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi itu dituduh membeli ijazah di luar negeri.
Tangkapan layar dari tuduhan tersebut bahkan diunggah kembali oleh Gibran melalui akun Twitternya pada Selasa (11/10/2022).
"Gibran pun ijazah beli di luar negeri," tulis seorang warganet bernama Ahmad Junadi.
Menanggapi tuduhan tersebut, Gibran menjawab dengan santai dan candaan.
"Beli di Shopee, dapat cashback dan free ongkir," ungkap Gibran.
Soal ijazah beli di luar negeri Gibran, bahkan adiknya sendiri, Kaesang Pangarep turut berkomentar.
"Ngaku aja kamu mas Wali," canda Kaesang membalas cuitan Gibran.
Selain Kaesang, cuitan Gibran tersebut juga mengundang berbagai respons dari warganet.
"Tiap kehabisan bahan, mesti orang sebelah sana mbahas ijazah, mereka ini dosa enggak ya," komentar warganet.
"Nalar bener terbalik yang mempermasalahkan ijazah Pak Jokowi, contoh sederhana mau jadi calon perangkat desa atau kades foto copy ijasah harus legalisir dari ijasah awal hingga akhir, harus nunjukin pula ijasah aslinya, itu syarat utama," tambah lainnya.
"Ngapain beli pak wali, disini kan kalau beli gorengan kadang suka dapet bonus ijazah," tulis warganet di kolom komentar.
"Mungkin kalau Srimulat masih ada, beliau ndak jadi wali kota," timpal lainnya.
Gibran Soal Tuduhan Ijazah Palsu Jokowi
Gibran Rakabuming Raka mengaku bosan menanggapi munculnya isu ijazah palsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kembali mencuat beberapa waktu terakhir.
"Itu isunya muncul terus, tanya yang bikin isu. Nganti bosen nanggepi aku (saya sampai bosan menanggapi)," kata Gibran kepada awak media di Solo, Senin (10/10/2022).
Gibran mengatakan bahwa bantahan yang berkali-kali disampaikan akan menjadi sia-sia jika berhadapan dengan pihak yang tidak menyukai ayahnya.
Menurut ia, jika memang Presiden Jokowi hanya mengandalkan ijazah palsu, tidak mungkin lolos pendaftaran pada berbagai kontestasi politik yang diikutinya, mulai dari Pemilihan Wali Kota Surakarta, Pemilihan Gubernur DKI Jakarta, hingga Pemilihan Presiden 2014.
"Sekarang daftar wali kota, gubernur, ora nganggo ijazah meh nganggo opo? Nganggo godong pisang po piye. Ora to yo, mosok meh ngapusi pendaftaran presiden (tidak pakai ijazah terus pakai apa? Apa pakai daun pisang. Kan tidak, masa mau berbohong pendaftaran presiden)," katanya.
Gibran mengatakan ijazah yang dimiliki ayahnya tersebut sah dan sudah sesuai, termasuk riwayat pendidikan Presiden Jokowi juga sesuai dengan daftar yang beredar saat pendaftaran pilpres.
"Riwayat pendidikan Pak Jokowi ya sesuai itu," katanya.