Suara.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menemukan adanya gas air mata kedaluwarsa saat Tragedi Kanjuruhan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Komisioner Komnas HAM Choirul Anam. Lalu apakah gas air mata kedaluwarsa lebih berbahaya?
Choirul Anam mengatakan temuan gas air mata kedaluwarsa ini masih perlu didalami. Meski begitu ia menegaskan bahwa gas air mata adalah yang menimbulkan kepanikan hingga banyak suporter berdesakan di pintu keluar.
Anam mengatakan, ada hal yang penting dari temuan tersebut yakni dinamika yang terjadi terkait Tragedi Kanjuruhan. Gas air mata disebutnya sebagai pemicu dalam peristiwa mengerikan itu.
Berdasarkan hasil penyelidikan Komnas HAM, kondisi jenazah korban sangat memprihatinkan dengan wajah membiru dan hal ini diduga karena gas air mata.
"Kondisi jenazahnya banyak yang mukanya biru, jadi muka biru ini banyak. Ini yang menunjukkan kemungkinan besar karena kekurangan oksigen, karena juga gas air mata," kata Anam.
Tak hanya itu mata jenazah korban tragedi Kanjuruhan terlihat merah dengan mulut berbusa. Temuan ini sesuai dengan pengakuan kerabat dan relawan yang menangani jenazah korban.
Sementara itu, temuan gas air mata kedaluwarsa tak hanya terjadi di Indonesia. Sebelumnya, di Portland, Ore hingga Cary, NC juga ditemukan zat yang sama yang dipakai untuk menyemprot pengunjuk rasa.
Merangkum Salon.com, Dr. Rohini J. Haar, asisten profesor epidemiologi di University of California, Berkeley School of Public Health khawatir gas tersebut jadi lebih kuat atau bahkan menjadi berbahaya jika digunakan setelah tanggal kedaluwarsa.
"Sangat sulit untuk mengetahui karena produsen tidak transparan tentang apa sebenarnya yang ada di dalam tabung - pelarut, bahan yang mudah terbakar, dan semua itu," katanya.
Baca Juga: Korban Meninggal Dunia dalam Tragedi Kanjuruhan Bertambah Lagi, Kini Menjadi 132 Orang
Bukti anekdotal dari massa yang terpapar gas air mata menunjukkan hal itu dapat menyebabkan masalah kesehatan reproduksi. Terutama para perempuan, termasuk menstruasi yang terlewat dan bahkan hingga keguguran.