Suara.com - Rocky Gerung mencurigai soal penunjukan pejabat publik sementara oleh Presiden Jokowi. Dia menduga, orang tersebut diangkat bukan karena kapasitasnya tapi ada transaksional di belakang.
Pengamat politik tersebut mengatakan, pengangkatan seseorang untuk menjadi pejabat publik yang legitimasinya tidak ada, justru akan menimbulkan kecurigaan buruk.
"Ada dugaan buruk sebetulnya. Karena seseorang diangkat itu dalam kapasitas apa dengan kualitas apa," ungkap Rocky dalam wawancara yang ditayangkan Kanal Youtube
Rocky Gerung Official dikutip Beritahits.id pada Selasa, (11/10/2022).
Salah satu kecurigaan buruk adanya kongkalikong di balik penunjukan pejabat sementara yaitu, saat Jokowi meminta mantan Walikota Semarang Hendrar Prihadi, menjadi Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
Baca Juga: Jokowi Minta Pj Gubernur Jakarta Atasi Banjir dan Kemacetan, Rocky Gerung: Sinyal Untuk Anies
Untuk diketahui, Hendrar Prihadi merupakan kader PDIP.
"Mungkin dia disebut profesional di bidang itu. Tapi begitu disebut ini kader PDIP lalu berubah lagi cara berpikir kita," ungkap dia.
Dia curiga, diangkatnya Hendrar Prihadi sebagai LKPP adalah permintaan Megawati sebagai ketua Umum PDIP kepada Jokowi. "Mungkin karena usulan Buk Mega. karena di situ lahan yang basah," tuturnya.
Rocky menegaskan, Hendrar Prihadi tidak punya pengetahuan yang lengkap tentang Sumber Daya Manusia (SDM) di tingkat pusat. Rocky menilai bahwa lingkungan pergaulan Jokowi dapat terbilang sempit.
"Pasti jokowi cuman dapat informasi saja. Tolong ini diangkat ini diangkat," katanya.
Baca Juga: Indonesia Hobi Impor Aspal, Jokowi Geram: Stop, Semuanya Harus dari Buton
Seperti diketahui, Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), Hendrar Prihadi, mengatakan bahwa dirinya dititipi pesan oleh Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. Pesan itu disampaikan usai dilantik menjadi Kepala LKPP oleh Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi menggantikan Azwar Anas.
Megawati meminta Hendrar dalam menjalankan tugasnya agar tetap taat pada aturan, sebab jabatannya berkaitan dengan perputaran uang.
"'Hati-hati. Itu duitnya banyak di situ jadi kamu mesti hati-hati. Harus taat asas. Kalau perlu matanya ditutup jangan tergoda hal-hal yang lain'," kata Hendrar usai dilantik di Istana, Jakarta, Senin (10/10/2022).
Politikus PDIP itu mengatakan akan memegang betul pesan yang disampaikan Megawati tersebut. Menurutnya, integritas akan dijunjung tinggi selama menjabat.
"Itu tadi pesennya saya akan junjung tinggi integritas," tuturnya.