Suara.com - Inspektur Jenderal (Irjen) Polisi Teddy Minahasa Putra ditunjuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolda Jatim terbaru. Ia menggantikan Irjen Nico Afinta yang dimutasi menjadi Staf Ahli bidang Sosial dan Budaya Kapolri. Sementara itu sebelumnya Teddy menjabat sebagai Kapolda Sumatera Barat.
Mutasi tersebut terjadi tak lama berselang usai tragedi Stadion Kanjuruhan yang mengakibatkan 131 orang korban meninggal dunia. Tak kalah mencuri perhatian adalah harta kekayaan Teddy Minahasa yang mencapai lebih dari Rp 29 miliar. Yuk simak penjelasannya berikut ini.
Harta Kekayaan Teddy Minahasa
Diketahui Teddy Minahasa melaporkan harta kekayaannya ke KPK pada 26 Maret 2022 saat awal menjabat sebagai Kapolda Sumatera Barat. Dalam LHKPN tersebut, total harta kekayaan Teddy adalah Rp 29.974.417.203 (miliar).
Dari total kekayaan itu, Rp 25,8 miliar adalah tanah dan bangunan di sejumlah daerah di Indonesia. Teddy melaporkan 53 bidang tanah dan bangunan dalam LHKPN. Sebanyak 43 tanah milik Teddy berada di Pasuruan, 4 di Pesawaran, 5 di Malang dan 1 di Pandeglang.
Nilai tanah dan bangunan milik Teddy itu pun beragam, mulai dari puluhan juta, ratusan juta bahkan hingga miliaran rupiah. Misalnya tanah dan bangunan seluas 568 meter persegi/200 meter persegi di Malang, nilainya mencapai Rp 4.234.440.000 (miliar).
Selain itu Teddy juga melaporkan empat alat transportasi senilai Rp 2,075 miliar. Keempat kendaraan Teddy itu berupa mobil Jeep Wrangler tahun 2016 senilai Rp 750 juta, Toyota FJ 55 tahun 1970 senilai Rp 75 juta, Toyota Land Cruiser HDJ 80R tahun 1996 senilai Rp 600 juta serta motor Harley-Davidson Solo tahun 2014 senilai Rp 650 juta.
Teddy juga punya harta bergerak lainnya sebesar Rp 500 juta, surat berharga sebesar Rp 62,5 juta, serta kas dan setara kas sebesar Rp 1,5 miliar.
Dalam LHKPN itu, Teddy tidak tercatat memiliki utang. Dengan begitu total harta Teddy Minahana mencapai Rp 29.974.417.203.
Desakan Massa Agar Kapolda Jatim Dicopot Imbas Tragedi Kanjuruhan
Sebagai informasi, setelah tragedi Kanjuruhan muncul desakan agar Kapolda Jawa Timur Nico Afinta dicopot. Desakan itu bukan hanya beredar di media sosial tapi juga ada massa yang mendatangi Markas Polda Jawa Timur dan mendesak Nico dicopot.
Para massa itu menilai kasus tewasnya ratusan suporter Arema di Stadion Kanjuruhan, Malang tidak hanya dibebankan Kapolresta Malang. Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta pun dinilai harus ikut bertanggung jawab.
Kontributor : Trias Rohmadoni