Suara.com - Anggota Komisi III DPR Santoso mendukung langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mencopot Irjen Nico Afinta dari jabatan Kapolda Jawa Timur. Sebab menurutnya,
Menurut Santoso, pencopotan Nico sudah tepat, seiring dengan tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur pada Sabtu (1/10). Pasalnya, sebagai kapolda, Nico dinilai ikut bertanggung jawab.
"Bahwa tragedi Kanjuruhan itu juga bagian dari tanggung jawab Kapolda Jatim," kata Santoso kepada wartawan, Selasa (11/10/2022).
Selain itu, Santoso menganggap bahwa Kapolri Listyo Sigit memahami psikologi masyarakat yang memang menyuarakan pencopotan Nico Afinta.
Baca Juga: Perbandingan Hasil Investigasi TGIPF vs Polri Terkait Tragedi Kanjuruhan
"Pencopotan itu menunjukkan bahwa kapolri dapat memahami psikologis masyarakat. Khususnya publik di Malang dan Jawa Timur," kata Santoso.
Nico Afinta resmi dicopot dari jabatan Kapolda Jatim usai geger tragedi Kanjuruhan.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kini menugaskan Nico sebagai Staf Ahli Bidang Sosial dan Budaya atau Sahli Sosbud Kapolri.
Pencopotan Irjen Nico Afinta itu berdasarkan Surat Telegram Nomor: ST/2134/X/KEP/2022, Kapolri menunjuk Irjen Pol Teddy Minahasa sebagai Kapolda Jawa Timur yang baru. Teddy sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Sumatera Barat.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, mutasi jabatan ini bersifat alamiah untuk meningkatkan kinerja organisasi.
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Akhiri Sepak Terjang Nico Afinta Sebagai Kapolda Jatim
"Mutasi adalah hal yang alamiah di organisasi Polri dalam rangka promosi dan meningkatkan kinerja organisasi," kata Dedi saat dikonfirmasi, Senin (10/10/2022) malam.
9 Polisi Dicopot
Sebelum pencopotan Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta, Kapolri sudah lebih dulu mencopot AKBP Ferli Hidayat sebagai Kapolres Malang. Jabatan Kapolres Malang selanjutnya diisi oleh AKBP Putu Kholis.
"Menonaktifkan sekaligus mengganti Kapolres Malang. AKBP Putu Kholis yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok Polda Metro Jaya," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dalam konferensi pers di Polres Malang, Jawa Timur, Senin (3/10/2022) lalu.
Selain AKBP Ferli, sejumlah perwira Satuan Brimob Polda Jatim dicopot buntut tragedi Kanjuruhan. Ada 9 personel Brimob yang dinonaktifkan.
"Melakukan penonaktifan jabatan danyon (komandan batalion), dankie (komandan kompi), dan danton (komandan pleton) Brimob sebanyak 9 orang," ucap Dedi.
Dedi juga mengatakan Polri tengah memeriksa sejumlah polisi yang diduga melanggar kode etik terkait tragedi Kanjuruhan yang kekinian menewaskan 131 orang. Di mana ada 28 anggota Polri yang menjalani pemeriksaan.
Berikut ini 9 anggota Brimob Polda Jatim yang dicopot:
- AKBP Agus Waluyo SIK (danyon)
- AKP Hasdarman (dankie)
- Aiptu Solikin (danton)
- Aiptu Samsul (danton)
- Aiptu Ari Dwiyanto (danton)
- AKP Untung (dankie)
- AKP Danang (danton)
- AKP Nanang (danton)
- Aiptu Budi (danton)