Curi Start Usung Anies Baswedan, John Sitorus: Partai Demokrat Dipermainkan NasDem

Selasa, 11 Oktober 2022 | 13:39 WIB
Curi Start Usung Anies Baswedan, John Sitorus: Partai Demokrat Dipermainkan NasDem
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menjawab pertanyaan wartawan dalam pengumuman deklarasi Calon Presiden Republik Indonesia tahun 2024 di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Deklarasi Partai Nasional Demokrat atau NasDem yang mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden untuk Pilpres 2024, mengundang atensi berbagai pihak.

Terlebih lagi deklarasi ini dimajukan dari rencana awalnya 10 November menjadi 1 Oktober 2022.

Pemajuan deklarasi ini yang kemudian membuat NasDem disebut-sebut mencuri start dari partai lain untuk mengusung Anies sebagai capres.

Hal ini juga dinyatakan oleh pegiat media sosial dan pengamat politik Jhon Sitorus.

Baca Juga: Anies Baswedan Bantu Umat Hindu di Jakarta, Netizen: Niluh Djelantik Mana, Masih Bilang Intoleran?

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kedua kanan) saat pengumuman deklarasi Calon Presiden Republik Indonesia tahun 2024 di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kedua kanan) saat pengumuman deklarasi Calon Presiden Republik Indonesia tahun 2024 di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

"Mustinya tanggal 10 kemarin adalah jadwal deklarasi capres dari partai Nasdem, Demokrat, dan PKS," tulis Jhon Sitorus melalui akun Twitternya pada Selasa (11/10/2022).

"Tapi, Nasdem curi start duluan dengan mengumumkan Anies sebagai Capres tanggal 3. Tanggal 7, Anies malah ketemu Rizieq setelah pagi ketemu AHY," imbuhnya.

Atas kejadian tersebut, Jhon Sitorus menyebutkan bahwa langkah NasDem tampak mempermainankan Partai Demokrat.

"Demokrat dipermainkan oleh NasDem dan Anies."

Cuitan Jhon Sitorus sontak mengundang berbagai respons dari warganet.

Baca Juga: Usai Disindir PDIP karena Usung Anies, Ketua DPP NasDem Singgung Deklarasi Prabowo

"Kan belum ada cawapresnya, mungkin ya si AHY, nemuin si Rizieq mungkin minta dukungan, tau kan kalo si wan ayat mayat gak bisa lepas dari si Rizieq," komentar warganet.

"AHY dibikin binggun sama Paloh. Tapi PKS lebih hati-hati. Kalla aja pusing lihat peta politik saat ini. Ini kepiawaian Mega, Prabowo, Erlanga," imbuh warganet lain.

"Nasdem kemungkinan besar terlibat korupsi FE. Makanya melakukan manuver gak masuk akal yg sangat terburu-buru," tambah lainnya.

"Anirs cari pamswakarsa tapi yang dikawal belum jelas," tulis warganet di kolom komentar.

"10 november bang bukan 10 oktober," timpal lainnya.

Demokrat Soal Deklarasi NasDem

Partai Demokrat menyambut baik Partai NasDem mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di Jakarta, Senin.

Anies Baswedan dan AHY foto bersama usai bertemu, Jumat (7/10/2022). [ANTARA]
Anies Baswedan dan AHY foto bersama usai bertemu, Jumat (7/10/2022). [ANTARA]

"Demokrat menyambut baik langkah NasDem yang hari ini menetapkan Anies Baswedan sebagai capres dari Partai NasDem untuk Pilpres 2024. Mari kita saling menghormati mekanisme dan keputusan setiap parpol, sebagai wujud komitmen kita merawat demokrasi di negeri ini," kata Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra, Senin (3/10/2022).

Herzaky mengatakan Partai Demokrat menghormati kemandirian dan independensi setiap partai politik (parpol) dalam proses pengambilan keputusan politik. Prinsip itu sejalan dengan nilai-nilai demokrasi yang dianut Partai Demokrat selama ini.

"Terkait dengan figur capres dan cawapres, Partai Demokrat, seperti yang disampaikan oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat Rapimnas Partai Demokrat 15 September lalu, memiliki kriteria tersendiri yang menitikberatkan pada integritas, kapasitas, elektabilitas, punya chemistry, dan yang paling penting memiliki semangat memperjuangkan perubahan dan perbaikan," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI