Suara.com - Pemerintah Polandia telah mengeluarkan imbauan kepada warga negaranya yang berada di Belarusia untuk meninggalkan negara itu di tengah Perang Ukraina yang memanas.
Peringatan itu dikeluarkan pada Senin (10/10) usai hubungan kedua negara semakin tegang, yang sebagian disebabkan oleh perang di Ukraina.
"Kami merekomendasikan para warga negara Polandia yang berada di Republik Belarusia untuk meninggalkan wilayah itu dengan transportasi umum maupun pribadi," kata pemerintah di lamannya.
Imbauan serupa sebelumnya telah dikeluarkan pada September saat pemerintah Polandia meminta warganya untuk meninggalkan wilayah Rusia.
Hubungan antara Polandia dan Belarusia memburuk pada 2021, ketika Polandia menuduh negara tetangganya di bagian timur itu mengatur kemunculan krisis migran di perbatasannya.
Hubungan Warsawa dan Minsk semakin tegang sejak Rusia melancarkan invasi ke Ukraina.
Warsawa mengatakan masyarakat minoritas Polandia di Belarusia menghadapi penindasan oleh negara. Beberapa tokoh masyarakat Polandia dipenjara di negara itu.
Pada Senin, Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko, mengumumkan bahwa negara itu akan mengerahkan satuan militer gabungan dengan Rusia sebagai respons atas meningkatnya ketegangan di tengah Perang Ukraina.
Pengumuman itu datang ketika rudal Rusia menyerang beberapa kota di Ukraina, termasuk ibu kota, Kiev, untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan.
“Saya sudah mengatakan bahwa hari ini Ukraina tidak hanya membahas tetapi merencanakan serangan di wilayah Belarusia,” ujar Lukashenko saat pertemuan dengan pejabat keamanan, seperti dikutip Belta. Namun, dia tidak memberikan bukti apa pun untuk mendukung klaim tersebut.
"Kami telah sepakat untuk menerjunkan kelompok regional Federasi Rusia dan Republik Belarusia," tambahnya.
Namun, Lukashenko tidak merinci di mana pasukan tersebut akan dikerahkan.
Belarusia bergantung secara finansial dan politik pada sekutu utamanya, Rusia.
Sementara itu, pasukan Rusia menggunakan Belarusia sebagai salah satu lokasi penting untuk invasi mereka ke Ukraina pada 24 Februari lalu dengan mengirim pasukan dan peralatan ke sebelah utara Ukraina dari pangkalan di Belarusia.