Suara.com - Menko Polhukam Mahfud MD ikut buka suara soal dugaan teror dan intimidasi terhadap para saksi mata tragedi Kanjuruhan yang hendak mengunggah video di media sosial.
Hal itu disampaikannya saat wawancara bersama Najwa Shihab ketika menghadiri acara Mata Najwa.
Mahfud Menyebut Saksi Mata untuk Tak Takut
Najwa mengaku mendapatkan pesan bahwa banyak intimidasi yang didapatkan oleh saksi mata.
Baca Juga: Komentar Soal Dadang, Bayu Skak Malu sebagai Arek Malang
Mahfud pun mengungkapkan mendapatkan pesan serupa dan mempertanyakan hal tersebut. Menurut Mahfud, aksi teror tersebut bisa saja dilakukan oleh sesama warga.
"Lalu kenapa? Kan bisa orang yang meneror mungkin bisa sesama warga masyarakat, tapi juga bisa aparat, bisa apa. Nanti kan kita kalau memang mau melapor," ungkap Mahfud MD dilihat Suara.com pada Jumat (07/10/2022) dilansir dari video kanal YouTube Najwa Shihab.
Meskipun demikian, Mahfud mengatakan seharusnya intimidasi dan teror terhadap saksi mata harus diselidiki.
Dalam kasus tersebut, korban maupun saksi mata diharapkan Mahfud untuk melapor supaya ditangani lebih lanjut.
"Seharusnya jangan takut. Kenapa harus takut? Tapi kan gampang saja sebenarnya, Anda diteror melalui HP nomor berapa kalau itu WA atau pesan gitu. Nanti kita cari," kata Mahfud.
Baca Juga: Jika Masih Ada Korban Tragedi Kanjuruhan yang Sakit Diharapkan Segera Berobat dan Biaya Digratiskan
Selidiki Video Kejadian Tragedi Kanjuruhan yang Beredar
"Tetapi kalau hanya begitu kan banyak tuh video-video kadang kala narasinya beda dengan yang terjadi di lapangan. Terjadi kerusuhan tapi yang bersuara lain dari tempat, itu kan banyak temua-temuan di polisi," lanjutnya menambahkan.
Mahfud menambahkan bahwa akan ada penyelidikan soal video-video yang beredar soal tragedi Kanjuruhan.
Dia juga mengatakan video soal polisi di lapangan hingga CCTV saat tragedi turut hendak diteliti.
"Kami sedang memvalidasi itu semua dan nanti akan diumumkan," ungkap Mahfud.
Menko Polhukam itu juga mengungkapkan dia telah mengantongi sejumlah rangkaian kejadian soal kesalahan yang terjadi baik di dalam maupun luar stadion Kanjuruhan.
Mahfud menyebut masyarakat untuk tidak khawatir karena kedepannya semua bukti hingga konstruksi kejadian akan diungkapkan sesuai apa yang terjadi di lapangan.
Jokowi Disebut juga Pertanyakan Gas Air Mata
Lebih lanjut, Mahfud MD juga menyampaikan bahwa Presiden Jokowi sempat mempertanyakan soal penggunaan gas air mata di dalam stadion.
Mahfud membantah soal Presiden Jokowi yang hanya berfokus pada pintu maupun tangga. Dia mengatakan bahwa Jokowi justru lebih perhatian terhadap gas air mata.
"Beliau (Jokowi) bilang: 1. gas air mata, 2. profesional politis, 3. regulasi, 4. peran suporter, lalu penyelenggara. Semua itu diteliti, sampaikan ke saya dalam waktu singkat karena permasalahan udah jelas," ujar Jokowi ke Mahfud.
Mahfud meminta waktu satu bulan untuk menyelesaikannya dari waktu mingguan yang telah ditentukan. Namun, Jokowi tetap meminta untuk dipercepat.
Setelah perintah Jokowi tersebut, Mahfud mengaku tim sudah bekerja selama 24 jam setiap harinya.
"Jadi kami akan bersungguh-sungguh. Kita juga menyalahkan polisi untuk sementara itu. Oleh karena itu sudah diumumkan tersangkanya, sudah dicopot jabatannya," pungkas Mahfud.