Anies Baswedan Ungkap Pernah Tolak Tawaran Jadi Capres dan Cawapres

Siswanto Suara.Com
Jum'at, 07 Oktober 2022 | 18:28 WIB
Anies Baswedan Ungkap Pernah Tolak Tawaran Jadi Capres dan Cawapres
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) menyapa warga saat peresmian Kampung Gembira Gembrong di Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (7/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan pernah menolak tawaran untuk maju menjadi calon presiden dan calon wakil presiden.

"Jadi ketika di tahun 2018 saya ditawari untuk ikut pilpres, sebagai wakil (cawapres), saya tidak bersedia. Bahkan ada dua kali permintaan untuk menjadi capres saya bilang tidak bersedia," kata Anies, Jumat (7/10/2022).

Anies beralasan dia menolak tawaran itu karena ingin menuntaskan masa bakti sebagai gubernur Jakarta lima tahun.

"Kenapa? Karena saya janji untuk di jakarta lima tahun dan janji lima tahun itu kami ingin pegang," kata Anies.

Baca Juga: Anies Baswedan Ketemu AHY, NasDem Sebut Koalisi dengan Demokrat Tinggal Selangkah Lagi

Anies mengatakan bahwa selama ini dia tidak menjelaskan tawaran untuk maju ke pemilihan presiden kepada publik.

"Yang ini nggak pernah saya ceritakan, baru ke teman-teman (wartawan) saya ceritakan," kata dia.

Anies menceritakan hal itu saat mengadakan acara silaturahmi dengan jurnalis yang biasa melakukan liputan di Balai Kota Jakarta.

Anies akan mengakhiri masa bakti sebagai gubernur Jakarta pada 16 Oktober 2022 dan selanjutnya dia akan tampil ke publik sebagai bakal calon presiden dari Partai Nasional Demokrat.

Anies mengatakan dalam proses politik begitu banyak janji dalam kampanye.

Baca Juga: Anies dan AHY Saling Puji, Penanda Mereka Siap Jalan Bersama Jelang Pemilu 2024

Anies mengatakan bahwa dia ingin tetap berpegang pada komitmen.

"Sudah terlalu banyak diproses politik ini, kita itu terampil mengirimkan janji dan terampil pula menjelaskan pemlesetan. Kalau tidak tercapai, lain soal," kata Anies.

"Tapi kalau memutuskan untuk tidak menepati, itu beda. Karena ada situasi di mana tidak bisa terlaksana," Anies menambahkan.

Terima mandat Nasdem

Anies berkata sebenarnya dia ingin istirahat dulu setelah menyelesaikan tugas sebagai gubernur Jakarta, tetapi ternyata dinamika politik bergerak cepat.

Dia memutuskan menerima mandat dari Partai Nasional Demokrat untuk menjadi bakal calon presiden pada pemilu 2024.

"Hari Senin (3/10/2020) kemarin terjadi kebaruan di dalam perjalanan pascagubernur," kata Anies.

Anies mengatakan harapannya untuk tetap bisa berkolaborasi dengan semua pihak dan dia berharap perjalan politiknya lancar "dan memberikan manfaat bagi semua."  [rangkuman laporan Suara.com]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI