Sontak saja, para kafir Quraisy terbelalak kaget dan hanya terbengong serta heran dengan mukjizat yang diberikan Allah SWT untuk Nabi Muhammad SAW. Orang-orang kafir Quraisy hanya terdiam melihatnya mukjizat Nabi Muhammad tersebut.
Namun, ternyata sebagian kafir Quraisy masih tetap mau menyudutkan Nabi Muhammad SAW, walaupun sudah dibuktikan oleh Nabi dengan mukjizatnya. Mereka sama sekali tidak percaya dengan kejadian yang dilihatnya, dan menganggap kejadian tersebut adalah sihir.
Keesokan harinya, para kafir Quraisy masih ingin membuktikan kebenaran yang mereka bilang sihir itu dengan menanyakan para musafir. Sebab menurut ahli sihir, ketika itu sihir hanya tampak di depan mata yang melihatnya, namun tidak akan terlihat di tempat lain.
Ketika ada musafir yang datang, maka para kafir Quraisy pun menanyakan kepada mereka. Benar saja, para musafir juga bersaksi bahwa mereka melihat kejadian bulan yang terbelah itu.
Nah, dari kejadian itu Allah SWT menurunkan ayat Al-Quran: "Sungguh, telah dekat hari kiamat, dan telah terbelah bulan, dan ketika melihat tanda-tanda kebesaran Kami, mereka pun ingkar lagi berpaling seraya berkata, 'Ini adalah sihir yang terus-menerus', dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah tetap", (QS Al Qomar 54: 1–2).
Menelaah kisah mukjizat Nabi Muhammad, salah satunya membelah bulan ini menjadi hal yang penting. Apalagi ini adalah momen Maulid Nabi 2022 yang jatuh pada 8 Oktober besok.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama