Kasus Korupsi Helikopter AW 101,Terdakwa John Irfan Segera Diadili

Welly Hidayat Suara.Com
Jum'at, 07 Oktober 2022 | 11:03 WIB
Kasus Korupsi Helikopter AW 101,Terdakwa John Irfan Segera Diadili
Ilustrasi KPK, Setiabudi, Jakarta Selatan [suara.com/Agung Sandy Lesmana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jaksa Komisi Pemberantaan Korupsi (KPK) telah menyerahkan surat dakwaan dan terdakwa John Irfan Kenway (JIK) ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (tipikor), Jakarta Pusat. Irfan pun akan segera diadili.

Kasus dugaan korupsi yang menjerat terdakwa Irfan terkait korupsi pengadaan helikopter angkut Agusta Wesland atau AW-101 di TNI AU.

"Selesai melimpahkan berkas perkara dan surat dakwaan dengan Terdakwa Irfan Kurnia Saleh alias Jhon Irfan Kenway ke Pengadilan Tipikor pada PN Pusat," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri dikonfirmasi, Jumat (7/10/2022).

Untuk penahanan terdakwa Irfan kini sepenuhnya menjadi kewenangan PN Tipikor, Jakarta Pusat.

Adapun agenda sidang perdana, tentu akan menunggu jadwal dari majelis hakim. Dimana, sidang perdana pembacaan surat dakwaan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari KPK.

"Tim Jaksa masih menunggu terbitnya penetapan penunjukkan majelis hakim dan penetapan hari sidang perdana dimaksud," imbuhnya

Dalam kasus itu, KPK telah menetapkan Irfan Kurnia Saleh yang merupakan Direktur PT Diratama Jaya Mandiri sebagai tersangka dari unsur swasta.

Sementara itu, POM TNI telah menetapkan lima tersangka, yakni anggota TNI AU yaitu atas nama Kolonel Kal FTS SE sebagai Kepala Unit Pelayanan Pengadaan, Marsekal Madya TNI FA yang bertugas sebagai pejabat pembuat komitmen (PPK) dalam pengadaan barang dan jasa.

Lalu ada Letkol admisitrasi WW selaku pejabat pemegang kas atau pekas, Pelda (Pembantu letnan dua) SS staf pekas yang menyalurkan dana ke pihak-pihak tertentu, dan Marsda TNI SB selaku asisten perencanaan Kepala Staf Angkatan Udara.

Baca Juga: Setelah Mangkir, KPK Blokir Rekening Pribadi Istri Gubernur Papua Lukas Enembe

PT Diratama Jaya Mandiri diduga telah melakukan perikatan kontrak dengan AgustaWestland sebagai produsen helikopter angkut dengan nilai kontrak sekitar Rp514 miliar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI