
Padahal kata Santoso, tragedi Kanjuruhan harus digunakan Polri untuk melakukan perbaikan dalam penanganan massa.
Satu di antaranya ialah menghindari penggunaan gas air mata kepada rakyat.
"Jangan lagi bersifat represif, harus mengutamakan soft power. Jangan ada lagi gas air mata yang dibeli dari pajak yang rakyat bayarkan digunakan untuk membunuh rakyat," kata Santoso.
Disebut Pasang Badan
Pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengenai penyebab tragedi Kanjuruhan mengundang banyak respons.
Pasalnya, presiden Jokowi menyebut bahwa salah satu problem yang mengundang kematian ratusan suporter Arema adalah pintu stadion yang tertutup.
Jokowi sama sekali tak menyebutkan bahwa gas air mata yang dilemparkan polisi menjadi penyebab paling krusial.
"Itu nanti tim gabungan independen pencari fakta yang harus melihat secara detail," ujar Presiden Jokowi.
"Tetapi sebagai gambaran tadi yang saya lihat problemnya ada di di pintu yang terkunci, dan juga tangga yang terlalu tajam," imbuhnya.
Baca Juga: Imbas Tragedi Kanjuruhan, Ternyata Ini Penyebab dan Alasan Dirut PT LIB Jadi Tersangka
Lebih lanjut, Presiden Jokowi menyebutkan bahwa perlunya ada standar yang ditetapkan pada stadion sepak bola.