Jokowi Diminta Apa Adanya soal Tragedi Kanjuruhan: Kalau Salah Gas Air Mata ya Bilang, Jangan Salahkan Pintu dan Tangga

Jum'at, 07 Oktober 2022 | 10:30 WIB
Jokowi Diminta Apa Adanya soal Tragedi Kanjuruhan: Kalau Salah Gas Air Mata ya Bilang, Jangan Salahkan Pintu dan Tangga
Presiden Joko Widodo atau Jokowi diminta jangan salahkan tangga dan pintu stadion kanjuruhan. Tapi salahkan penggunaan gas air mata kepolisian di stadion. [Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota DPR RI Fadli Zon meminta Presiden Jokowi berbicara apa adanya terkait tragedi Kanjuruhan. Tidak perlu menyalahkan fasilitas atau kondisi Stadion Kanjuruhan, lalu melupakan gas air mata yang ditembakan polisi kepada para suporter.

Seperti diketahui, Jokowi menjadi sorotan lantaran pernyataanya yang menyalahkan pintu terkunci hingga tangga Stasion Kanjuruhan. Tetapi Jokowi luput soal gas air mata.

"Ini kan ada solidaritas sepak bola sedunia, jadi sebaiknya apa adanya, kalau salah ya salah saja. Menurut saya jelas penggunaan gas air mata itu salah dan harus ada yang bertanggung jawab dan harus ada yang dihukum," kata Fadli Zon dikutip Jumat (7/10/2022).

Sementara itu terkait penyataan Jokowi yang terkesan menyalahkan kondisi Stadion Kanjuruhan, Fadli berpandangan hal itu tidak benar.

Baca Juga: Imbas Tragedi Kanjuruhan, Ternyata Ini Penyebab dan Alasan Dirut PT LIB Jadi Tersangka

Konstruksi stadion tidak bisa disalahkan begitu saja. Mengingat sebelumnya stadion yang sama juga diselenggarakan pertandingan sepak bola dan tidak terjadi tragedi.

"Selama ini kan bukan ini yang pertama kali dipakai kan. dan rasanya sih soal urusan tangga dan terkunci itu enggak akan mematikan," kata Fadli.

Sebelumnya, Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Santoso menyatakan bahwa pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi soal tragedi Kanjuruhan kurang bijak.

Pasalnya, Jokowi justru hanya menyoroti soal pintu hingga tangga stadion. Jokowi sama sekali tidak menyinggung penggunaan gas air mata oleh aparat kepolisian.

Ramai netizen menilai Jokowi pasang badan untuk polisi karena pernyataannya tersebut.

Baca Juga: Fakta Baru Dibalik Tragedi Kanjuruhan, PT LIB Verifikasi Stadion Markas Arema FC Terakhir di Tahun 2020

"Kurang bijaksana," kata Santoso kepada wartawan, Kamis (6/10/2022).

Polisi menambakan gas air mata ke arah tribun yang membuat Aremania kocar-kacir (Tangkap layar Instagram @kabarnegri)
Polisi menambakan gas air mata ke arah tribun yang membuat Aremania kocar-kacir (Tangkap layar Instagram @kabarnegri)

Padahal kata Santoso, tragedi Kanjuruhan harus digunakan Polri untuk melakukan perbaikan dalam penanganan massa.

Satu di antaranya ialah menghindari penggunaan gas air mata kepada rakyat.

"Jangan lagi bersifat represif, harus mengutamakan soft power. Jangan ada lagi gas air mata yang dibeli dari pajak yang rakyat bayarkan digunakan untuk membunuh rakyat," kata Santoso.

Disebut Pasang Badan

Pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengenai penyebab tragedi Kanjuruhan mengundang banyak respons.

Pasalnya, presiden Jokowi menyebut bahwa salah satu problem yang mengundang kematian ratusan suporter Arema adalah pintu stadion yang tertutup.

Jokowi sama sekali tak menyebutkan bahwa gas air mata yang dilemparkan polisi menjadi penyebab paling krusial.

"Itu nanti tim gabungan independen pencari fakta yang harus melihat secara detail," ujar Presiden Jokowi.

"Tetapi sebagai gambaran tadi yang saya lihat problemnya ada di di pintu yang terkunci, dan juga tangga yang terlalu tajam," imbuhnya.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi menyebutkan bahwa perlunya ada standar yang ditetapkan pada stadion sepak bola.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi didampingi Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan meninjau kondisi Stadion Kanjuruhan pasca terjadinya kerusuhan pada Sabtu (1/10) malam, Rabu (5/10/2022). [Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden]
Presiden Joko Widodo atau Jokowi didampingi Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan meninjau kondisi Stadion Kanjuruhan pasca terjadinya kerusuhan pada Sabtu (1/10) malam, Rabu (5/10/2022). [Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden]

"Itu saya hanya melihat lapangannya, tetapi itu akan disimpulkan tim gabungan pencari fakta," kata dia.

"Kalau kita lihat di GBK dengan penonton 80 ribu orang dibuka 15 menit keluar semua, saya rasa standar itu yang harus kita miliki."

6 Tersangka

Sebelumnya Polri resmi menetapkan enam tersangka dalam tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Peristiwa itu kekinian menewaskan 131 orang tewas.

Penetapan tersangka itu diumumkan langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo usai tim investigasi bentukan Polri melakukan serangkaian penyidikan.

"Ada enam tersangka," ujar Kapolri dalam gelar konferensi pers di Mapolres Malang Kota, Kamis (6/10/2022) malam.

Keenam tersangka itu adalah AHL (Ahmad Hadian Lukita) selaku Dirut LIB, AH panpel, SS security officer. Kemudian ada Wahy SS selaku Kabag Ops Polres Malang, H Deputi 3 Danyon Brimob Polda Jatim dan DSA selaku Samaptha Polres Malang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI