Aremania Diangkut Polisi di Jalan Usai Posting Tragedi Kanjuruhan, Pengamat ISESS: Apa Bedanya dengan Penculikan?

Kamis, 06 Oktober 2022 | 18:51 WIB
Aremania Diangkut Polisi di Jalan Usai Posting Tragedi Kanjuruhan, Pengamat ISESS: Apa Bedanya dengan Penculikan?
Suporter Arema FC memasuki lapangan setelah tim yang didukungnya kalah dari Persebaya Surabaya dalam pertandingan sepak bola BRI Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). [ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu Aremania dijemput pihak kepolisian di jalan hingga dibawa ke Polres Malang buntut mengunggah video Tragedi Kanjuruhan ke media sosial. Tak hanya itu, video hingga akun TikTok korban juga turut dihapus.

Pengamat kepolisan dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto menilai perbuatan anggota polisi tersebut telah menyalahi prosedur. Sehingga perlu dijatuhi sanksi.

"Seseorang tidak bisa serta-merta dibawa ke kantor polisi meskipun dengan alasan akan dimintai keterangan. Tanpa ada surat panggilan yang disampaikan sesuai prosedur, apa bedanya dengan penculikan? Pola-pola seperti itu tidak bisa diterus-teruskan," kata Bambang saat dihubungi, Kamis (6/10/2022).

Seluruh anggota Polri, kata Bambang, semestinya memahami Peraturan Kapolri Nomor 14 Tahun 2014 tentang Manajemen Penyidikan Tindak Pidana. Menurutnya, perlu adanya perubahan perilaku seluruh anggota Polri jika benar-benar ingin dicintai masyarakat.

"Sudah bukan waktunya lagi meminta keterangan saksi dengan mendatangi di jalanan atau ruang publik. Kalau demikian akibatnya akan muncul persepsi bahwa saksi tersebut diculik atau diintimidasi oleh polisi. Zaman sudah berubah, perilaku polisi juga harus berubah bila ingin dicintai rakyat," jelasnya.

Aremania Diculik

Sebelumnya, pemilik akun TikTok @kelpinbotem sempat dikabarkan menghilang usai mengunggah video peristiwa mengerikan di Pintu 13 Stadion Kanjuruhan. Unggahan video tersebut, memperlihatkan betapa mencekamnya ratusan Aremania yang terkunci di gate 13 ditengah kepungan asap.

Namun, Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo membantah adanya penculikan. Dia mengklaim Kelpin dijemput untuk dimintai keterangannya sebagai saksi.

"Yang merekam itu (Kelpin--red) sekarang dijadikan saksi oleh penyidik," kata Dedi di Mapolres Malang, Selasa (4/10/2022).

Baca Juga: ISESS: Anggota Polri yang Kena di Kanjuruhan adalah 'Bharada-Bharada E' Alias Level Bawah dan Menengah

Kekinian, kata Dedi, Kelpin juga telah dipulangkan seusai dimintai keterangan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI