Keadilan atas kematian Floyd itu bisa ditegakkan berkat gerakan demonstrasi besar-besaran oleh masyarakat Amerika. Butuh waktu yang lama sampai bisa membuat dua polisi tersebut dihukum pidana.
Tak hanya itu, polisi juga serempak berlutut dan meminta maaf atas kematian Floyd baru-baru ini. Mereka turut mengenang kematian Flyod yang dilakukan oleh rekan sejawat mereka.
Dibandingkan dengan Polisi Indonesia
Sikap polisi Amerika yang meminta maaf dan menyadari sikapnya salah itu dijadikan perbandingan oleh warganet terhadap aksi polisi Indonesia di tragedi Kanjuruhan.
Warganet sendiri membandingkan karena sejauh ini pihak kepolisian belum meminta maaf atas penggunaan gas air mata di Stadion Kanjuruhan, di mana gas air mata itu telah memicu kepanikan yang akhirnya menewaskan 131 orang.
Media asing juga sudah ramai memberitakan bagaimana polisi Indonesia sangat tidak terlatih dalam mengendalikan massa. Bahkan, media asing juga menyebut polisi Indonesia hampir tak pernah dimintai pertanggungjawaban atas kesalahan mereka.
Warganet pun menyarankan Kepolisian Republik Indonesia untuk meminta maaf secara terbuka. Ia menambahkan paling tidak jajaran Polda Jatim atau Polres Malang.
“Dari pada naikkan aneka hestek dan menggunakan buzzeRp seperti Ade Armando dkk, langkah seperti ini lebih efektif mengembalikan kepercayaan masyarakat ke polisi. Iya nga sih?” tulis warganet sambil membagikan respons polisi Amerika.
Cuitan itu ternyata mendapatkan banyak dukungan warganet lainnya. Tak sedikit yang turut menyentil sikap Porli yang dinilai saling lempar tanggung jawab di tragedi Kanjuruhan.
Baca Juga: Tangkal Kegaduhan, DPR Minta TGIPF Tragedi Kanjuruhan Bekerja Dalam Senyap
“Yang ada mereka saling berkelit melempar tanggung jawab seakan-akan nyawa 100 orang tidak ada artinya dengan tahta dan harta mereka. Satu kata miris lebih takut kehilangan jabatan dan hartanya meskipun tangan mereka berlumpuran darah," sentil warganet.