Suara.com - Kementerian Luar Negeri telah memastikan tak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam peristiwa penembakan massal di pusat penitipan anak di Thailand.
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha menyampaikan bahwa tidak ada informasi WNI menjadi korban dari insiden penembakan tersebut.
“KBRI Bangkok sudah berkoordinasi dengan Kemlu Thailand serta berkomunikasi dengan simpul masyarakat WNI, hingga saat ini tidak terdapat informasi adanya WNI yg menjadi korban peristiwa penembakan di Distrik Nong Bua, Provinsi Lamphu Thailand,” katanya pada Kamis (6/10/2022).
Insiden penembakan massal di pusat penitipan anak itu telah menewaskan 33 orang termasuk di antaranya 22 anak-anak.
Baca Juga: 34 Orang Tewas dalam Penembakan di Thailand, 22 Anak-Anak
Pelaku penembakan diketahui merupakan mantan petugas polisi yang membunuh istri dan anaknya sebelum akhirnya menembak diri sendiri.
Berdasarkan keterangan kepolisian, pelaku diberhentikan dari dinasnya karena alasan terkait narkoba.
Sekitar 30 anak berada di pusat penitipan anak ketika pria bersenjata itu datang pada sekitar jam makan siang, kata pejabat daerah Jidapa Boonsom kepada Reuters.
Pria tersebut pertama-tama menembak empat atau lima staf, termasuk seorang guru yang sedang hamil delapan bulan, kata Jidapa.
Beberapa rekaman video yang diunggah di media sosial menunjukkan lembaran yang menutupi jasad anak-anak yang tergeletak bersimbah darah di pusat penitipan anak di Kota Uthai Sawan, di provinsi timur laut Nong Bua Lamphu. [ANTARA]
Baca Juga: Mantan Polisi Tembak Penitipan Anak di Thailand, Setidaknya 34 Orang Tewas