Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta mengatakan ratusan suporter Arema turun ke lapangan lantaran merasa kecewa tim kebanggaannya kalah dari Persebaya.
Takut terjadi ricuh, pihaknya lalu menembakkan gas air mata ke arah penonton. Akibatnya, kericuhan justru terjadi dan penonton mengalami sesak nafas.
"Karena gas air mata itu, mereka pergi keluar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen," katanya.
Sebagai informasi, insiden ini merenggut 125 nyawa. Hingga saat ini belum ada satupun pihak yang ditetapkan sebagai tersangka terkait tragedi tersebut.