Suara.com - Mochammad Iriawan atau akrab disapa Iwan Bule kini menjadi sorotan publik atas responnya saat para wartawan bertanya soal kondisi PSSI pasca kejadian Stadion Kanjuruhan yang memakan korban jiwa setidaknya 131 orang dan ratusan korban luka-luka. Tanpa ragu, Iwan Bule menanggapi hal tersebut dengan tersenyum.
"Desakan (mundur) ya, biar semua orang (bebas) bisa bicara apa saja ya" ujar mantan Plh. Gubernur Jawa Barat ini.
Hal ini tentu menjadi tanda tanya besar tentang responnya sebagai petinggi lembaga sepakbola di Indonesia.
Selama kepemimpinannya sejak 2019 hingga kini, kontroversi Iwan Bule seolah tak pernah sirna dan selalu jadi perhatian.
Baca Juga: FIFA Akan Dampingi Perbaikan Persepakbolaan Indonesia, Iwan Bule: Tribun Berdiri Tidak Boleh
Save Our Soccer mencatat setidaknya ada 78 suporter Indonesia tewas dari Januaru 1995 hingga Juni 2022. Ada 2 kasus kerusuhan suporter yang juga memakan korban jiwa, salah satunya adalah tewasnya 2 orang suporter Persib Bandung dalam perhelatan final Piala Presiden Juni 2022 lalu.
Menilik dari sejarah kepemimpinan selama PSSI berdiri, terhitung mulai 1995 hingga kini catatan kelam kepemimpinan Iwan Bule menjadi sejarah paling buruk diantaranya.
Dalam sejarah sepakbola Indonesia, jumlah korban jiwa suporter bola sebelumnya dipegang oleh suporter Persebaya, yaitu sebanyak 17 suporter yang tewas selama 27 tahun ini. Angka ini tentu jauh dibanding 125 orang yang tewas dalam kejadian Kanjuruhan pada Sabtu, (06/10/22) malam lalu.
Yang lebih membuat publik tercengang, Iwan Bule memilih untuk membentuk panitia independen dalam menangani kasus ini dan diketuai langsung olehnya, dibanding menjadi elemen penting dalam penyelidikan kepolisian.
Kontroversi yang ada di sepakbola Indonesia selama kepemimpinannya di PSSI juga seolah tak pernah berhenti.
Sebut saja saat dirinya mengungkap rencananya yang rela terbang ke Singapura untuk masuk ke ruang ganti Timnas dengan dalih memberi dukungan penuh kepada skuad Garuda pada ajang Piala AFF 2020 lalu. Hal ini tentu dapat mengganggu konsentrasi para skuad Garuda yang saat itu akan melawan tim kuat Thailand.
Kendati demikian, kontroversi yang bermunculan di tubuh PSSI ternyata tidak membuat Iwan Bule goyah dan menyerah untuk memimpin PSSI. Meski banyak pihak yang mengecamnya untuk turun dari jabatannya sebagai Ketua PSSI, Iwan Bule memilih tutup telinga dan melanjutkan tugas besarnya tersebut.
Kontributor : Dea Nabila