Analis Sebut Pencapresan Anies Bisa Picu Konflik Internal NasDem, Jika...

Kamis, 06 Oktober 2022 | 12:23 WIB
Analis Sebut Pencapresan Anies Bisa Picu Konflik Internal NasDem, Jika...
Surya Paloh setelah NasDem resmi mengusung Anies Baswedan jadi Bacapres 2024. (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Partai NasDem resmi mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden yang akan diusung di Pilpres 2024 mendatang. Namun keputusan tersebut apakah akan berbuah berkah elektoral untuk NasDem atau justru sebaliknya?

Menanggapi hal itu, analis politik sekaligus CEO & Founder Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menilai bahwa jika jam terbang Surya Paloh selaku ketua umum partai dalam konteks king maker dan membaca rekam jejaknya, ia mahir dalam membaca momentum politik, piawai dalam mengambil keputusan strategis baik di level pemilihan presiden maupun kepala daerah.

Namun, kata Pangi, keputusan politik Surya Paloh tersebut masih bisa dipertanyakan tepat atau tidaknya. Terutama soal menggaet elektoral.

"Dalam konteks basis akar rumput (grassroot), ada yang punya pandangan bahwa ketika Nasdem mengusung Anies maka basis “grassroot” Nasdem akan melemah dan Nasdem berpotensi ditinggal pemilihnya sendiri karena terjadinya “split ticket voting”. Hal ini terjadi karena ketidak sesuaian antara pilihan "elite” dengan suara “akar rumput”," kata Pangi kepada wartawan, Kamis (6/10/2022).

Baca Juga: Anies Baswedan: Saya Tidak Tahu Apa yang Dituduhkan KPK Soal Formula E

Pangi menyebut, perilaku pemilih Nasdem ini setidaknya bisa dilihat dari beberapa hasil survei.

Kata Pangi, hasil survei Voxpol Center, di bulan Juli lalu menunjukkan untuk Indonesia Timur seperti Papua, NTT, Manado misalnya basis pemilih grassroot Nasdem lebih signifikan memilih Ganjar sebesar 78,8 persen, Anies sebesar 36,7 persen.

Sementara Anies Baswedan justru unggul di DKI Jakata 81,3 persen, Jawa Barat dan Banten. Dari hasil itu ada potensi Nasdem melakukan penetrasi melebarkan wilayah basis pemilihnya untuk melihat elektoral.

Menurut Pangi, semua partai punya kepentingan yang sama mengusung kandidat capres dalam rangka menyelamatkan elektabilitas partai, dalam konteks kandidat yang diusung membawa berkah elektoral untuk partai.

Dengan kata lain, kunci kemenangan pemilu legislatif sangat ditentukan seberapa besar efek kandidasi capres ikut mendongkrak elektabilitas partai. Untuk mencapai ke sana, Pangi menilai NasDem akan membangun identitas agar sejalan dengan Anies.

Baca Juga: Tsunami Dukungan Anies Jadi Capres, Relawan: Tak Hanya Partai, Tapi Sampai Tingkat Desa Dan Kelurahan

"Partai Nasdem akan berupaya sekeras mungkin untuk membangun “identity Nasdem” yang seolah kongruen dan sebangun dengan Anies, semakin tinggi identity bahwa Anies adalah Nasdem dan Nasdem identik dengan Anies maka peluang Nasdem untuk mendapatkan insentif efek ekor jas pada pemilu serentak nanti akan semakin besar," tuturnya.

Namun menurut Pangi, NasDem tidak akan mendapatkan dampak elektoral dari Anies jika gagal dalam membangun identitas tersebut.

"Jika Nasdem gagal dalam stempel identity Anies, maka tidak akan memberikan dampak elektoral yang signifikan terhadap pertumbuhan elektoral Nasdem, malah akan berpotensi sebagai pemantik konflik di internal partai," ujarnya.

Deklarasi Anies

Anies Baswedan saat dideklarasikan jadi Capres oleh Partai Nasdem. [Dok.Istimewa]
Anies Baswedan saat dideklarasikan jadi Capres oleh Partai Nasdem. [Dok.Istimewa]

Partai NasDem secara resmi telah mengumumkan atau mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden yang bakal diusung di Pilpres 2024 mendatang.

Berdasarkan pantauan Suara.com deklarasi atau pengumuman itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh di Kantor DPP Partai NasDem atau NasDem Tower, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022).

Awalnya Surya menyampaikan pidato sambutannya dari atas podium. Sejumlah petinggi jajaran Partai NasDem turut hadir dalam acara ini.

Surya menyampaikan salah satu alasan Anies dipilih menjadi calon presiden diusung NasDem yakni karena Gubernur DKI Jakarta itu dianggap paling terbaik.

"Kenapa Anies?, why not the best," kata Surya disambut tepuk tangan para kader.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI