Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai pengusungan Anies Baswedan oleh NasDem yang terbilang dadakan atau lebih cepat, memang bagian dari strategi partai. Salah satu tujuannya, mendapat efek ekor jas atau coattail effect.
Harapan untuk mendapat efek ekor jas dari Anies memang tampaknya tidak berlebihan. Mengingat Anies yang kerap menduduki peringkat tiga besar dalam sejumlah hasil jajak pendapat terkait capres 2024.
"Mungkin ini upaya untuk sosialisasi mendapatkan dukungan masyarakat sekaligus kampanye. Mungkin untuk mendapatkan efek ekor jas. Dengan demikian ada tambahan elektabilitas kepada partainya," tutur Fadli dikutip Kamis (6/10/2022).
Menurut Fadli ke depan soal pencalonan presiden masih panjang dan masih bisa berubah-ubah. Hal itu ia katakan berkaca pada penentuan capres dan cawapres di Pilpres 2019 yang dilakukan pada menit-menit akhir atau last minute.
"Jadi masih panjang. Lihat saja kan perubahan-perubahan sangat dinamis, masih satu tahun lagi," kata Fadli.
Belum lagi, partai-partai saat ini diharuskan berkoalisi untuk dapat mengusung capres dan cawapres. Sebabnya mayoritas partai, kecuali PDIP, memiliki perolehan suara di bawah ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold 20 persen.
"20 persen itu angka yang cukup tinggi. Kita harapkan nanti ya mungkin pertengahan tahun depan sudah kelihatan formasi yang sesungguhnya, kalau ini kan masih formasi bayangan," kata Fadli.
Deklarasi
Partai NasDem secara resmi telah mengumumkan atau mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden yang bakal diusung di Pilpres 2024 mendatang.
Berdasarkan pantauan Suara.com deklarasi atau pengumuman itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh di Kantor DPP Partai NasDem atau NasDem Tower, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022).
Awalnya Surya menyampaikan pidato sambutannya dari atas podium. Sejumlah petinggi jajaran Partai NasDem turut hadir dalam acara ini.
Surya menyampaikan salah satu alasan Anies dipilih menjadi calon presiden diusung NasDem yakni karena Gubernur DKI Jakarta itu dianggap paling terbaik.
"Kenapa Anies?, why not the best," kata Surya disambut tepuk tangan para kader.