Suara.com - Tingkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi sorotan ketika ditanya siapa pihak yang harus minta maaf atas Tragedi Kanjuruhan. Ia tampak bingung dan hanya memberikan jawaban menggantung.
Hal ini terjadi ketika Jokowi meninjau lokasi tragedi yang menewaskan 125 orang di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Rabu (5/10/2022).
Ia didampingi oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan atau Iwan Bule, Kapolri Listyo Sigit Prabowo dan Menkopolhukam Mahfud MD.
Salah satu wartawan bertanya, "Selain investigasi, adakah pihak-pihak yang harus meminta maaf paling tidak kepada para korban atau keluarga korban?"
Baca Juga: Bonek Membaur Ikuti Doa Bersama di Gate 13 Kanjuruhan
Presiden yang telah berusia 61 tahun ini tak langsung menjawab. Ia terdiam sebentar.
Sementara Menpora Amali tampak menggaruk-garuk dahinya sembari melihat ke arah depan, dimana para wartawan berdiri.
Ketum PSSI Iwan Bule dan Kapolri Listyo Sigit pun tak bicara. Mereka tampak menoleh ke kanan untuk menanti jawaban dari Jokowi.
Tak berapa lama Jokowi mengarahkan pandangan ke samping. Kepalanya sedikit menoleh kepada wartawan yang bertanya. Gesturnya seakan meminta jurnalis itu mengulang pertanyaan.
Namun belum sampai selesai awak media tersebut mengulang pertanyaan, Jokowi pun langsung menjawab.
"Semuanya dilihat terlebih dahulu secara menyeluruh lewat tim gabungan independen pencari fakta, terima kasih," ujar Jokowi.
Presiden dan rombongan setelah itu langsung menutup sesi tanya jawab dan bergegas meninggalkan stadion.
Kejadian ini terdokumentasikan dalam video yang diunggah ke kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Rabu (5/10).
Kapolri Ditagih Berlutut Maaf
Soal siapa yang harus minta maaf dalam Tragedi Kanjuruhan, politikus Partai Demokrat Cipta Panca Laksana juga sudah menagih. Ia meminta Kapolri Listyo Sigit untuk berlutut minta maaf.
Panca menyindir sikap polisi dengan membandingkannya pada kasus kematian George Floyd. Saat itu, para polisi pun rela berlutut dan meminta maaf kepada masyarakat Amerika yang marah dan merasa terpukul atas kematian Floyd.
"Satu nyawa melayang begitu berharganya bagi polisi Amerika ini. Kematian George Floyd di Florida ini membuat polisi-polisi di Amerika meminta maaf dengan berlutut ke masyarakat Amerika. Tak bisa kah kita begitu juga Jenderal
@ListyoSigitP ada 125 lebih nyawa melayang sia-sia," tulis Panca melalui akun Twitter @panca66 (5/10).
Ia menyarankan agar paling tidak minta polisi-polisi di Malang dan Jawa Timur menunduk minta maaf.
"Tindakan seperti ini tidak hina. Malah saya yakin akan mendapat respek masyarakat Indonesia!," ujar Panca.
Ia menambahkan, "Dari pada naikkan aneka hestek dan menggunakan buzzeRp seperti Ade Armando dkk, langkah seperti ini lebih efektif mengembalikan kepercayaan masyarakat ke polisi. Iya nga sih?"
Pintu yang Terkunci
Perlu diketahui, Jokowi mengunjungi Stadion Kanjuruhan dengan maksud ingin mengetahui gambaran lapangan yang berkaitan dengan tragedi 1 Oktober tersebut.
Presiden berharap tim pencari fakta independen dapat menyelesaikan tugasnya dengan cepat. Sehingga masyarakat tahu penyebab utama tragedi yang menewaskan lebih dari 120 orang.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menyampaikan dirinya sudah minta Menteri PU untuk melakukan audit bangunan stadion. Tak hanya Stadion Kanjuruhan, Presiden juga meminta seluruh stadion yang dipakai untuk pertandingan Liga 1 hingga Liga 3 untuk diperiksa kelayakannya.
Menurut Jokowi, masalah utama tragedi Kanjuruhan sehingga menelan banyak korban adalah karena pintu keluar yang terkunci.
"Itu nanti tim gabungan independen pencari fakta yang harus melihat secar detil. Tetapi sebagai gambaran tadi saya melihat bahwa problemnya ada di pintu yang terkunci," ujar Jokowi kepada rekan media.
Ia menambahkan,"Dan juga tangga yang terlalu tajam. Ditambah kepanikan yang ada. Tapi itu saya hanya melihat lapangan, semuanya nanti akan disimpulkan oleh tim gabungan pencari fakta".
Jokowi meminta tim gabungan pencari fakta Tragedi Kanjuruhan ini untuk bekerja secepat mungkin dan segera memberikan hasilnya. Namun Mahfud MD telah meminta waktu selama satu bulan untuk mengusut hal ini.
"Kalau kita lihat di GBK dengan penonton 80 ribu orang dibuka 15 menit keluar semua, saya rasa standar itu yang harus kita miliki," imbuh Jokowi.
Menurut anda siapa pihak yang harusnya minta maaf kepada korban atas Tragedi Kanjuruhan ini?