Suara.com - Pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengenai penyebab tragedi Kanjuruhan mengundang banyak respons.
Pasalnya, presiden Jokowi menyebut bahwa salah satu problem yang mengundang kematian ratusan suporter Arema adalah pintu stadion yang tertutup.
Jokowi sama sekali tak menyebutkan bahwa gas air mata yang dilemparkan polisi menjadi penyebab terkrusial.
"Itu nanti tim gabungan independen pencari fakta yang harus melihat secara detail," ujar Presiden Jokowi.
![Presiden Joko Widodo memberikan keterangan terkait tragedi Kanjuruhan. [Youtube Sekretariat Presiden]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/10/02/63850-presiden-joko-widodo.jpg)
"Tetapi sebagai gambaran tadi yang sata lihat problemnya ada di di pintu yang terkunci, dan juga tangga yang terlalu tajam," imbuhnya.
Lebuh lanjut, Presiden Jokowi menyebutkan bahwa perlunya ada standar yang ditetapkan pada stadion sepak bola.
"Itu saya hanya melihat lapangannya, tetapi itu akan disimpulkan tim gabungan pencari fakta," kata dia.
"Kalau kita lihat di GBK dengan penonton 80 ribu orang dibuka 15 menit keluar semua, saya rasa standar itu yang harus kita miliki."
Pernyataan presiden tersebut sontak mengundang banyak respons dari warganet. Jokowi bahkan disebut malah pasang badan untuk tim kepolisian.
"Problemnya tangga curam, pintu terkunci, penonton panik. Memerintahkan kementrian PU audit infrastruktur. Presiden enggak mention gas air mata dan aparat," komentar warganet.