'Presiden Pasang Badan Buat Polisi' Ratusan Warganet Kecewa Jokowi Sebut Pintu Tertutup Jadi Sebab Tragedi Kanjuruhun

Kamis, 06 Oktober 2022 | 08:33 WIB
'Presiden Pasang Badan Buat Polisi' Ratusan Warganet Kecewa Jokowi Sebut Pintu Tertutup Jadi Sebab Tragedi Kanjuruhun
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau kondisi Stadion Kanjuruhan pasca terjadinya kerusuhan pada Sabtu (1/10) malam, Rabu (5/10/2022). [Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengenai penyebab tragedi Kanjuruhan mengundang banyak respons.

Pasalnya, presiden Jokowi menyebut bahwa salah satu problem yang mengundang kematian ratusan suporter Arema adalah pintu stadion yang tertutup.

Jokowi sama sekali tak menyebutkan bahwa gas air mata yang dilemparkan polisi menjadi penyebab terkrusial.

"Itu nanti tim gabungan independen pencari fakta yang harus melihat secara detail," ujar Presiden Jokowi.

Baca Juga: Presiden Jokowi Jenguk Korban Tragedi Kanjuruhan dan Beri Santunan, Warganet: Tindak Tegas PSSI dan Polisi

Presiden Joko Widodo memberikan keterangan terkait tragedi Kanjuruhan. [Youtube Sekretariat Presiden]
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan terkait tragedi Kanjuruhan. [Youtube Sekretariat Presiden]

"Tetapi sebagai gambaran tadi yang sata lihat problemnya ada di di pintu yang terkunci, dan juga tangga yang terlalu tajam," imbuhnya. 

Lebuh lanjut, Presiden Jokowi menyebutkan bahwa perlunya ada standar yang ditetapkan pada stadion sepak bola. 

"Itu saya hanya melihat lapangannya, tetapi itu akan disimpulkan tim gabungan pencari fakta," kata dia. 

"Kalau kita lihat di GBK dengan penonton 80 ribu orang dibuka 15 menit keluar semua, saya rasa standar itu yang harus kita miliki."

Pernyataan presiden tersebut sontak mengundang banyak respons dari warganet. Jokowi bahkan disebut malah pasang badan untuk tim kepolisian.

Baca Juga: Pesan dari Raja Charles III kepada Presiden Joko Widodo Terkait Tragedi Kanjuruhan

"Problemnya tangga curam, pintu terkunci, penonton panik. Memerintahkan kementrian PU audit infrastruktur. Presiden enggak mention gas air mata dan aparat," komentar warganet. 

"Penyebab utamanya karena ada tembakan gas air mata ke tribun penonto bukan karena tangga pakde. Emangnya Kanjuruhan baru sekali ini dipakai? Udah berkali-kali dipakai. Nga ada yang meninggal karena tangga. Ambyar pakde," tambah warganet lain. 

"Argumen yang paling menguntungkan buat situasi politik beliau: polisi enggak disalahkan, federasi status quo, memberi justifikasi untuk pembangunan infrastruktur," imbuh lainnya. 

"Lo mau berharap apa lagi coba untuk ngatasin brutalnya institusi keamanan kalau orang nomer 1 udah bilang gini," tulis warganet di kolom komentar. 

"Presiden bukannya pasang badan buat rakyat malah pasang badan buat polisi," timpal lainnya. 

"Pak, itu penyebab utamanya gas air mata, setelah gas air mata baru masalah di pintu terkunci. Pak ini saya ngetik udeh sabar banget sabar astagfirullah, sekali lagi, gas air mata astagfirullah," timpal lainnya. 

Kronologi Tragedi Kanjuruhan

Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta mengatakan, pertandingan antaran Persebaya versus Arema FC pada Sabtu (1/10/2022) di Stadion Kanjuruhan Malang mulanya berjalan lancar.

Sampai berakhir dengan kekalahan tuan rumah, Arema FC, suporter mulai ribut. Sebagian suporter kecewa tim kesayangan mereka menelan kekalahan dari tim tamu.

Tembakan gas air mata ke arah tribun penonton di Kanjuruhan Malang [Twitter]
Tembakan gas air mata ke arah tribun penonton di Kanjuruhan Malang [Twitter]

Puluhan suporter turun ke lapangan untuk mencari pemain dan official untuk menanyakan atau melampiaskan kekecewaannya. Pihaknya melakukan pengamanan untuk pencegahan dan pengalihan suporter agar tak masuk ke lapangan.

“Dalam proses itu, untuk melakukan pencegahan sampai dikeluarkan gas air mata ketika suporter sudah mulai menyerang petugas dan merusak mobil,” katanya

Di tengah kejadian itu, terjadi penumpukan suporter. Para suporter berdesak-desakan hingga banyak yang sesak nafas atau kekurangan oksigen. Insiden itu mengakibatkan ratusan suporter meninggal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI