Suara.com - Hari ini, Presiden Joko Widodo inspeksi pendadak ke Stadion Kanjuruhan, Malang, setelah peristiwa yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022), malam.
Peristiwa pada Sabtu malam usai pertandingan Arema FC vs Persebaya mengakibatkan 131 orang meninggal dunia dan lebih dari 300 orang terluka.
Usai mendatangi stadion, Jokowi menyebut sejumlah hal penting yang ditemukannya.
Di antaranya, dia menyoroti pintu untuk masuk dan ke luar suporter -- tempat terjadinya peristiwa Sabtu malam.
Baca Juga: Perekam Video yang sempat Diculik pasca Tragedi Kanjuruhan Diminta Ajukan Perlindungan
"Sebagai gambaran, tadi saya melihat bahwa problemnya ada di pintu yang terkunci," kata Jokowi.
Jokowi menyebut tangga yang tersedia di sana terlalu tajam sehingga membahayakan suporter.
"Juga tangga yang terlalu tajam, ditambah kepanikan yang ada, tapi itu saya hanya melihat lapangannya," tuturnya.
Peristiwa Sabtu malam diharapkan Jokowi menjadi pelajaran penting dan dia meminta tata kelola persepakbolaan nasional dievaluasi secara menyeluruh, baik dalam hal tata kelola pertandingan, stadion, penonton hingga pengamanan.
Presiden mengatakan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) telah menyatakan kesiapan mereka untuk membantu memperbaiki tata kelola.
"Saya kira kita memang perlu evaluasi total semuanya, baik manajemen pertandingan, manajemen stadion, manajemen penonton, manajemen waktu, manajemen pengamanan. Semuanya harus dievaluasi total agar peristiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan ini tidak terjadi lagi, jelas semuanya," katanya.
Jokowi mengatakan pemerintah telah membentuk tim gabungan independen pencari fakta yang dipimpin Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD.
"Kita tahu telah dibentuk tim gabungan independen pencari fakta yang diketuai oleh pak menkopolhukam. Kita harapkan nantinya tim ini segera bisa menyelesaikan tugasnya, sehingga kita tahu betul-betul penyebab utama dari tragedi tanggal 1 Oktober di Stadion Kanjuruhan Malang," ujarnya.
Tim pencari fakta akan mengumpulkan semua informasi dari berbagai pihak untuk kemudian disampaikan secara menyeluruh kepada masyarakat.
"Sanksi dari PSSI ada. Pidana nanti yang mengumumkan dari Polri, jadi dibagi-bagi. Audit untuk bangunan nanti yang menyampaikan adalah dari Kementerian PU, tetapi secara keseluruhan nanti tim gabungan independen pencari fakta yang akan menyampaikan," kata dia.