Pemprov DKI Jakarta Kembangkan Konsep Wisata Alam Berbasis Pertanian

Rabu, 05 Oktober 2022 | 14:34 WIB
Pemprov DKI Jakarta Kembangkan Konsep Wisata Alam Berbasis Pertanian
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memanen anggur di Vezo Grapes Farm di Jakarta Utara. (Dok: Pemprov DKI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemprov DKI Jakarta terus mengembangkan kegiatan pertanian perkotaan dengan berkolaborasi bersama berbagai pihak, mulai dari sekolah, kelompok pemuda, warga, perkantoran, pemerintahan, dan unsur-unsur lainnya. Sebagian lokasi pertanian perkotaan tersebut dapat dioptimalkan menjadi destinasi agro eduwisata di tengah kota Jakarta.

Salah satunya Vezo Grapes Farm di Jakarta Utara. Di lahan ini, Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan telah memanen anggur pada pertengahan Juli 2022. Dalam kegiatan ini, Anies mengundang warga Jakarta untuk datang ke Vezo Grapes Farm.

"Saya mengundang kepada pegiat dan masyarakat di seluruh wilayah Jakarta. Sempatkan mampir ke sini, kemudian belajar, lalu gunakan pengalaman di sini untuk menumbuhkan hal yang sama di tempat masing-masing," katanya.

Anies mengungkapkan, di sini adalah contoh nyata sebuah kolaborasi antara pemerintah sebagai kolaborator dan warga sebagai kokreator. Karena itu, ia mengajak komunitas ataupun keluarga di Jakarta untuk dapat memanfaatkan lahan kosong di sekitar tempat tinggalnya sebagai lahan pertanian, bahkan sebagai agro eduwisata.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (DKPKP) Provinsi DKI Jakarta, Suharini Eliawati, menambahkan, agro eduwisata adalah lokasi wisata dengan basis pertanian (agro) dengan konsep wisata sambil belajar (edukasi). 

Lokasi agro eduwisata berada di aset-aset milik Pemprov DKI Jakarta, di antaranya 15 kebun bibit yang dikelola oleh DKPKP yang seluruhnya potensial dikembangkan menjadi destinasi wisata. Selain itu di lokasi-lokasi pertanian perkotaan di lingkungan warga, dengan pembinaan dan pendampingan Pemprov DKI Jakarta.

“Pihak swasta juga bisa mengembangkan lokasi agro eduwisata dengan pengelolaan yang sama seperti halnya agro eduwisata yang sudah ada di berbagai daerah. Berwisata sambil belajar tentang pertanian (agro) adalah kegiatan utama yang dapat dilakukan. Namun, bisa juga melakukan kegiatan lain di lokasi agro eduwisata, seperti olahraga, pentas seni budaya, seminar, dan lain-lain,” terangnya.

Menurut Suharini, agro eduwisata dapat membantu mewujudkan target Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Jakarta. Bagi masyarakat, mengunjungi lokasi agro eduwisata bisa menjadi destinasi wisata serupa yang selama ini masyarakat harus keluar kota untuk dapat menikmatinya.

“Keunggulan utama dari agro eduwisata yang ada di Jakarta adalah konsep wisata alam berbasis pertanian yang belum ada di lokasi wisata lain di Jakarta. Adapun yang kami lakukan saat ini adalah menata lokasi agro eduwisata menjadi destinasi wisata agro yang representatif dan melakukan publikasi ke publik bahwa di dalam kota Jakarta terdapat agro eduwisata yang tidak kalah dengan agro eduwisata lainnya yang sudah ada,” ucapnya.

Baca Juga: Pemprov DKI Gencarkan Deteksi Dini Warga Sakit Akibat Polusi Udara Hingga Tingkat RW

Suharini mengatakan, dalam menata dan mengembangkan agro eduwisata, DKPKP berkolaborasi dengan perencana, praktisi, akademisi, dan berbagai pihak terkait lainnya. Agar semakin dikenal publik, untuk saat ini belum ada biaya yang dibebankan kepada warga yang berkunjung ke lokasi agro eduwisata di aset milik Pemprov DKI Jakarta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI