Saksi dan Korban Selamat Tragedi Kanjuruhan Masih Belum Tenang, Teror dan Intimidasi Menghantui

Rabu, 05 Oktober 2022 | 13:00 WIB
Saksi dan Korban Selamat Tragedi Kanjuruhan Masih Belum Tenang, Teror dan Intimidasi Menghantui
Coretan berisi kekecewaan menghiasi dinding Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, Selasa (4/10/2022). Mereka minta agar kasus Tragedi Kanjuruhan yang menelan lebih dari 100 orang meninggal dunia diusut tuntas. [Suara.com/Dimas Angga]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Kantor YLBHI LBH Pos Malang, Daniel Alexander Siagian, mengungkapkan bahwa penyintas tragedi Kanjuruhan kekinian masih belum tenang. Beberapa hari pascakejadian, mereka justru dihantui intimidasi.

Intimidasi dan teror itu didapat sebagian korban selamat di tragedi selepas pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10).

"Untuk pasca kejadian ini yang kita bisa kabarkan adalah bahwa teman-teman yang kemarin mengalami tragedi Kanjuruhan yang alhamdulillah masih bisa selamat, ini masih rentan terhadap teror dan intimidasi," kata Daniel melalui keterangannya sebagaimana dikutip dari YouTube Yayasan LBH Indonesia, Rabu (5/10/2022).

Daniel mengungkapkan, intimidasi itu terutama dialami suporter Aremania yang menjadi saksi mata kejadian.

Baca Juga: Kinerja PSSI Tangani Tragedi Kanjuruhan: Hukum Arema, Umumkan Temukan Miras

Terlebih warga yang melakukan dokumentasi baik berupa video atau foto saat aparat melakukan kekerasan dan menembakan gas air mata ke arah tribun penonton.

"Teror dan intimidasi saksi-saksi tersebut yang melakukan pendokumentasian kejadian yang ada di tragedi Kanjuruhan," kata Daniel.

Ratusan Orang Meninggal

Gas air mata ditembakkan ke arah suporter di Stadion Kanjuruhan Malang. Usai laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya, Sabtu 1 Oktober 2022 [SuaraSulsel.id/Istimewa]
Gas air mata ditembakkan ke arah suporter di Stadion Kanjuruhan Malang. Usai laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya, Sabtu 1 Oktober 2022 [SuaraSulsel.id/Istimewa]

Korban meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan sebanyak 131 orang. Peristiwa maut itu terjadi setelah aparat menembakkan gas air mata karena sejumlah suporter Aremania masuk stadion usai laga Arema FC Vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) malam.

Angka korban meninggal tersebut disampaikan Pemkab Malang berdasarkan posko postmortem crisis center per Selasa (4/10/2022). Data ini mengalami penambahan 6 orang dari sebelumnya 125 orang tewas.

Baca Juga: Presiden Jokowi Bicara Dengan Presiden FIFA Lewat Telepon: Keputusan Apa Pun Adalah Kewenangan FIFA

Penanggungjawab Data, Zulham Akhmad Mubarrok mengatakan, sampai Selasa (4/10/2022) siang, data korban meninggal mencapai 131 jiwa.

"131 sampai siang ini. Ganti nama, ganti identitas saja, keluar masuk datanya," ujarnya saat dikonfirmasi SuaraMalang.id.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI