Suara.com - Jagat media sosial dihebohkan dengan rekaman suara ibu-ibu yang mengklaim sebagai penjual dawet di stadion Kanjuruhan, Malang.
Rekaman suara tersebut telah beredar luas di jejaring media sosial dan mengklaim menjadi saksi tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (04/10/2022).
Ibu itu memberikan pengakuan bahwa dirinya berjualan di pintu 3 stadion saat peristiwa tragis itu berlangsung.
Dia memberikan sejumlah kesaksian, bahwa gas air tak menjadi masalah. Namun ibu tersebut justru mengklaim bahwa saat itu ada keributan antar suporter.
Tak hanya itu, ibu yang ngaku sebagai penjual dawet itu juga menyampaikan banyak suporter yang mabuk karena berbau alkohol.
Lalu benarkah klaim tersebut?
Penjelasan
Berdasarkan penelusuran Suara.com, kesaksian ibu yang mengaku penjual dawet tersebut ternyata salah atau tidak benar.
Faktanya, para suporter terutama Aremania menyatakan tak ada seorang ibu-ibu penjual dawet di lokasi kejadian.
Baca Juga: Doa dan Refleksi Bersama untuk Tragedi Kanjuruhan, Forkom UKM Sebar Pesan Damai
Para Aremania tersebut datang dan menyisir area stadion Kanjuruhan, namun tak dapat menemukan ibu-ibu penjual dawet tersebut.